Selasa, 04 Januari 2011

MEMANFAATKAN MEDIA BILLBORD ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN


Di era Global  persaingan merupakan persoalan bagi setiap  perusahaan guna dapat survive  dalam mengenalkan merek dan produknya. Merk membawa nilai kuat  yang mencerminkan identitas produk yang memberikan jaminan, keyakinan , dan pengharapan akan mutu poduk itu sendiri. Merek dikelola dan dikembangkan dengan strategi pemasaran yang tepat dan diharapkan mampu menaikan keuntungan bagi perusahaan ini. Pemasaran ini salah satunya dengan promosi yang dilakukan  untuk mengumpulkan dan mentransfer informasi yang ingin disampaikan pada publiknya.

Suatu produk barang  atau  jasa  tidak mungkin langsung  diminati oleh publik  atau orang yang melihat iklan hanya dengan satu atau dua kali  tayang. Iklan dilihat terus menerus atau sering muncul akan meimbulkan perasaan tertentu bagi yang melihatnya. Untuk itu bagi perusahaan, iklan harus lakukan dengan terus menerus dengan perencanaan  yang matang. Semua tahapan dan proses pembuatan iklan dilakukan dengan cara seksama agar tujuan dari promosi bisa tercapai.  Periklanan merupakan cara  menyampaikan informasi kepada khalayak melalui media tertentu. Media cetak dan elektronik  menjadi jalan bagi suatu produk untuk beriklan.
Iklan  diharapkan dapat memberi keuntungan  yang jauh lebih besar dari pada belanja iklan yang dikeluarkan. Iklan merupakan salah satu kekuatan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu barang atau jasa. Pada dasarnya iklan dibuat untuk mendapatkan  tanggapan positif dari publik yang melihat  iklan tersebut.  Simpati publik terhadap suatu produk dapat dibentuk  dengan iklan. Media iklan yang digunakan dapat berupa  media cetak, media elektronik ataupun media alternatif lainnya. Saat ini teknologi digital berkembang cepat  sehingga mempengaruhi cara komunikasi dan promosi. Salah satu media iklan yang menggunakan teknologi digital  adalah billboard elektronik.
Langkah awal  dalam pembuatan iklan   dan penentuan media yang digunakan  adalah menentukan siapa sasaran yang dituju meliputi gaya hidup, usia sasaran,  sikap, dan nilai-nilai  pemikiran guna memudahkan  pencapaian tujuan  periklanan.
Dahulu perusahan menggunakan media konvensional dalam beriklaan. Pada penggunaan iklan konvensional biasanya membutuhkan tempat, terkesan tidak teratur dan semrawt hal ini bisa dilihat dari papan reklame yang menawarkan banyak produk dengan ukuran yang tidak sama antara satu dengan yang lainya sehingga terkesan kumuh dan tidak menyenangkan.
Billboard elektronik atau  large electronic display (LED) atau light emitting diodes (LED) video display atau  digital billboard sering disebut videotron bisa menjadi solusi  untuk mengatasi kekurangan papan reklame. Billboard elektronik  dapat menayangkan banyak iklan sekaligus sehingga tidak memakan tempat. Dengan billboard elektronik materi iklan bisa diganti dalam waktu singkat dan tampilan iklan yang lebih meriah, bergerak dan tidak monoton. Pengoperasiannya dengan sistem komputerisasi mampu membuat tayangan iklan menjadi fleksibel, sesuai dengan  kondisi dilapangan. Kekurangannya pada awal pembuatannya membutuhkan biaya sangat besar.
Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang suatu produk dan meningkatkan penjualan. Iklan yang dilaksanakan dalam skala besar membuat kesan efektif terhadap sasarannya. Iklan yang menerpa sasaran publik secara terus menerus  dapat membangun persepsi publik terhadap produk itu sendiri. Penggunaan  media iklan tertentu dapat mempengaruhi respon publik sehingga  dapat menciptakan citra positif bagi perusahaan.
Pesan iklan dapat menimbulkan dampak bagi siapa saja yang melihatnya dimana dampak tersebut bisa berwujud rasa ingin tahu, penambahan ilmu pengetahuan saja bahkan bisa berwujud  perubahan  sikap, tindakan,  bahkan  meniru apa yang ditawarkan produk tersebut.
Iklan sebagai salah satu proses komunikasi dimanfaatkan  oleh produsen untuk menyampaikan pesan mengenai suatu produk atau jasa. Iklan digunakan sebagai sarana penyampaian informasi mengenai produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Iklan dibuat untuk menjangkau khalayak luas dan bersifat massal, dan ditujukan  untuk masyarakat dimanapun berada. Iklan merupakan  bagian dari pemasaran yang ditujukan untuk mencapai peningkatan laba, pangsa pasar, penjualan atau ketiga-tiganya.
Iklan memiliki kelebihan  dan kekurangan  sebagai elemen promosi.  Kelebihan iklan sebagai elemen promosi : 1) Iklan dapat  berpengaruh dan berlalu  dengan sangat cepat, 2) Iklan memberikan kemungkinan untuk melaksanakan jenis kreatif yang sangat banyak dapat dengan menggunakan gambar visual, suara, dan  bahkan teknologi ”stracth and sniff-bau.,3) Iklan dapat digunakan untuk setiap produk atau pelayanan meskipun di sejumlah sektor, 4) Iklan dapat pula  mengatur pesan-pesan dan proporsi-proporsi yang kompleks, 5) Kekuatan utama iklan  terletak pada kenyataan bahwa ia dibayar untuk publisitas.
Adapun Kelemahan iklan antara lain : 1) Efektivitas iklan dapat diukur tetapi jarang diukur secara total, 2) Kelompok sasaran sulit dicapai secara murah dan efektif melalui iklan, 3) Secara relatif iklan bisa jadi sangat mahal. Demikian pula kelompok-kelompok sasaran akan terpaku dalam kebingungan., 4) Peluang-peluang muncul apabila akan menunjukan  iklan kepada konsumen yang tertarik di bidang tertentu, 5). Pada situasi tertentu  anggaran untuk periklanan  sangat terbatas sehingga  hanya dapat menyampaikan kampanye-kampanye promosi secara kecil-kecilan saja.
Untuk meminimalisir  kelemahan,pemilihan media iklan mutlak diperlukan guna  pencapaian tujuan yang diharapkan, hal ini juga ada kaitannya dengan  efisiensi dan efektifitas  biaya iklan yang akan dikeluarkan.Keuntungan dari beriklan ini juga  menngkatkan citra baik citra produk (brand image) maupun citra bagi perusahaan itu sendiri (corporate image)

Media Iklan Billboard Elektronik

Iklan perusahaan bisa digunakan untuk membangun citra merek, mewujudkan loyalitas pelanggan, bahkan meningkatkan pemasaran suatu produk. Pada awalnya pemasaran iklan menggunakan papan-papan reklame, surat kabar, poster yang ditempelkan pada tempat umum.  Kemudian  dengan hadirnya perangkat elektronik seperti  radio dan televisi yang mampu menjangkau khalayak lebih jauh. Dan pada saat ini dikembangkan lagi dengan media internet.
Mahalnya iklan membuat produsen harus dapat memilih media iklan yang cocok sesuai dengan pangsa pasar mereka. Penggunaan media iklan yang sesuai dengan pangsa pasar diharapkan produk  yang ditawarkan  tepat guna dan tepat sasaran.
Media Iklan luar ruang memiliki kelebihan dan kekurangan  dalam mempromosikan  suatu produk. Kelebihan media iklan luar  ruang adalah jangkauan luas dan frekuensi tinggi, fleksibilitas  secara geografis, biaya perseribu rendah, identifikasi merk yang tetap, pengingat  sebelum membeli produk. Adapun kelemahan media iklan ruang  antara lain  tidak selektif, waktu terpa yang singkat, susah untuk mengukur jumlah khalayak, masalah lingkungan.
Billboard  merupakan periklanan outdoor  yang paling utama dirancang  dengan tujuan  memperkenalkan merek. Billboard elektronik merupakan salah satu solusi yang digunakan untuk meminimalisir  kelemahan media iklan luar ruang, terutama  masalah lingkungan yang ditimbulkan dari ketidak teraturan  penataan billboars konvensional. Billboard  elektronik dikenal juga sebagai LED (light emitting diodes) yaitu kepingan  silicon kecil yang menghasilkan cahaya warna-warni. Dengan menggunakan wahana iklan ini, pesan elektronik (teksdan/atau gambar) bisa bergerak
Billboard elektronik merupakan media iklan yang relatif baru di Indonesia, mulai masuk tahun 2006 dan diadobsi dari amerika yang telah menggunakannya sejak tahun 90 an. Ukuran billbord berbeda-beda, tetapi pada dasarnya prinsip kerja sign dan bullboard elektronik relatif sama karena menggunakan slide statis  yang menggunakan serial animasi atau video.
Di Indonesia, Keberadaan Billboard elektronik perlu dipertimbangkan karena  memiliki keunggulan dari pada billboard konvensional.  Menurut Majalah B&B Majalah Outdoor Ad, ada 7 alasan menggunakan billboard elektronik yaitu :
  1. Dari segi biaya relatif lebih murah
  2. Dari segi pasar, billboard elektronik dan sign elektronik mendekati kebutuhan pasar
  3. Hemat Waktu
  4. Fleksibilitas tinggi
  5. Sign elektronik merupakan penyedia berbagai pesan
  6. Media iklan dengan tingkat visibilitas tinggi 
  7. Penentuan lokasi
Media ini mengaplikasikan teknologi yang yang memiliki visual impact tinggi dengan biaya relatif murah dan hemat listrik serta pengiklan dapat mengontrol tampilan iklan dan menyesuaikan khalayak yang diinginkan. Kemampuan menampilkan gambar gerak dan audio, animasi , memungkinkan adanya cerita yang menarik. Teknologi ini juga memungkinkan penyesuan secara otomats terhadap semua kondisi pencahayaan sehingga akan tetap terlihat dalam semua cuaca baik pagi, siang atau malam.
Billboard elektronik merupakan media iklan luar ruang yang didesain untuk dilihat banyak orang baik yang menaiki kendaraan sekalipun. Dengan adanya media luar ruangan ini  perusahaan  dapat mempromosikan produknya  lebih luas tanpa dibatasi  waktu dengan sasaran jangkauan yang lebih luas serta mengenai banyak kalangan. Peletakan billboard elektronik   sebagai media luar  mempertimbangkan efek penerimaan bagi konsumen, antara lain :
  1. Arus perjalanan
  2. Jenis produk
  3. Jangkauan
  4. Kecepatan arus lalu lintas
  5. Persepsi orang terhadap lokasi
  6. Keserasian dengan bangunan di sekitarnya.
Lokasi yang dipilih hendaknya memperhatikan  jarak tempuh, luas tempat sehingga  memudahkan dilihat oleh pengguna jalan. Selain itu billboard elektronik terlihat istimewa diantara papan reklame konvensional lain disekitarnya.
Papan reklame  tidak hanya digunakan  untuk mencapai tujuan pemasaran   sederhana, melainkan juga untuk membangun citra. Billboard  elektronik sebagai media  iklan digital tampil istimewa, besar, modern, inovatif dan kreatif sehingga  menimbulkan persepsi  bahwa pemasangnya adalah perusahaan besar dan bonafid
Publik yang melewati billboard elektronik secara  rutin akan mendapatkan terpaan iklan dari media iklan yang dilewatinya. Iklan tersebut mampu memberikan pengetahuan baru  bahkan bila terus menerus direspon akan mempengaruhi perilaku bagi yang melihatnya..
Terpaan media merupakan  usaha mencari data publik  tentang penggunan  media baik  tentang penggunaan  media baik itu jenis media, frekuensi penggunan maupun  tentang durasi penggunaan, intensitas, dan pemahaman. Menurut Bimo Walgito, Frekuensi yaitu proses keseringan seseorang  dalam mengadakan hubungan dengan obyek benda atau orang.
Sedangkan  dampak atau efek terpaan pesan iklan, menurut Onong Uchjana Effendy, dapat diklasifikasikan  menjadi  tiga  menurut kadarnya yaitu :
  1. Dampak kognitif, yaitu dampak yang tibul pada komunikan  yang menyebabkan  dia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya.
  2. Dampak afektif, yaitu dampak dimana tujuan komunikator bukan hanya sekedar  supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya sehingga menimbulkan  perasaan tertentu.
  3. Dampak behavioral, yaitu dampak yang timbul pada komunikan  dalam bentuk perilaku,  tindakan, atau kegiatan.
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda walau dengan rangsangan sama. Menurut Dendi Sudiana, perbedaan tersebut dapat ditimbukan oleh faktor-faktor antara lain :
  1. Kebutuhan informasi
  2. Sikap
  3. Nilai-nilai
  4. Minat
  5. Keyakinan
  6. Konteks sosial
  7. Gaya Pengamatan (cognitive style)

Citra

Citra merupakan tujuan utama sekaligus  merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai. Pengertian citra abstrak dan tidak dapat  diukur secara sistematis tetapi dapat dirasakan  dari penilaian baik dan buruk, tanggapan positif dan negatif yang dirasakan publik.
Merk memiliki  peranan yang strategis dalam membentuk citra produk, mengidentifikasi  karakteristik produk ,  dan pesaing bagi produsen lain yang memilki produk sejenis. Merek ini dapat membedakan satu produk dengan produk lainnya. Tujuan pemberian nama merk adalah : 1. sebagai cara untuk mendapatkan nilai tambah, 2. para pengguna dapat langsung  mengetahui kualitas produk, fitur yang diharapkan dan jasa yang diperoleh, 3. cermin atau janji yang diucapkan oleh produsen terhahap konsumen atas kualitas produk yang dihasilkan. Merk juga membentuk kepercayaan pelanggan akan kualitas  dari sebuah produk dan perusahaan pembuatnya. Merk memiliki dua fungsi yaitu  memberi identifikasi suatu produk sehingga konsumen mengenali merk dagang yang berbeda dengan produk lain dan merk juga membantu menarik calon pembeli atau sebagai media pomosi.
Iklan yang ditayangkan di dibillboard elektronik memiliki fungsi sebagai reminding dan adding value yaitu  agar merk perusahaan  dapat selalu diingat oleh publik dan memberi nilai tambah bagi produk yang ditawarkan baik inovasi, peningkatan kualitas, perubahan persepsi publik maupun  citra perusahaan itu sendiri.
Menurut Mike Moser, sebuah merk terdiri dari empat komponen  yaitu :
  1. Nilai inti : nilai yang mendasari merek. Nilai inti adalah  fondasi perusahaan dan pilar dari setiap pesan yang akan disampaikan.
  2. Pesan merek : keseluruhan pesan utama yang ingin dikomunikasikan. Semua pesan lain harus mendukung dan menambah kredibilitas pesan ini.
  3. Kepribadian merek : keseluruhan  karakter dan sikap yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Kepribadian merek adalah  komponen  emosional utama yang menentukan apakah merek bisa disukai atau tidak.
  4. Ikon merek : perangkat eksekusi yang digunakan untuk menyampaikan pesan merek dan kepribadian merek misalnya warna, tipografi, pengisis suara, logo, layout, dan musik. Ikon merek adalah elemen-elemen yang membuat semua materi pemasaran menjadi unik.
Kempat komponen tersebut harus terpenuhi agar tercipta  sebuah merek yang sukses dan bertahan lama, dicari  dan diinginkan oleh konsumennya.
Harga murah bukanlah jaminan kualitas ketertarikan konsumen terhadap merek tertentu , karena ada juga konsumen yang sudah menyandarkan diri terhadap merek dagang tertentu. Untuk itu guna membangun persepsi konsumen terhadap merek tertentu diperlukan inovasi baik pada alat promosi yang digunakan maupun kualitas produk itu sendiri.
Pemanfaatan media iklan seperti bilbord elektronik sebagai alat  dapat membentuk persepsi konsumen  menjadi lebih baik karena   penggunan media ini masih terbatas pada perusahaan-perusahaan tertentu.
Pencitraan perusahaan berawal dari penentuan merek, karakteristik  produk yang dihasilkan yang berlanjut pada logo, warna, simbol yang mewakili produk tersebut. Pembentukan citra tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek melainkan perlu waktu yang lama hingga menghasilkan citra  perusahaan (corporate image) yang dijadikan sebagai tujuan jangka pankang dari promosi yang dilakukan.
Menurut David McNally & Karl D. Speak,  ada tiga komponen yang menentukan kekuatan dari sebuah merek, yaitu :
  1. Merek yang khusus, yakni merek yang mewakili sesuatu. Merek tersebut memiliki sudut pandang.
  2. Merek yang relevan, apa yang diwakili oleh merek tersebut terkait dengan apa yang dianggap penting oleh orang lain.
  3. Merek yang konsisten :  agar orang  menjadi yakin  didalam  suatu hubungan  berdasarkan kepada konsistensi pelaku yang merasakan  atau meeka amati.
Suatu  produk bermerek akan memiliki kekuatan  atau keunggulan dalam bersaing. Menurut Jakie Ambadar, ada sembilan elemen dasar yang harus dipenuhi agar produk bermerek tersebut dapat bersaing  yaitu :
  1. Segmentasi,  artinya produk tersebut  harus mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi bagi pasarnya kedalam segmen-segmen berdasarkan kondisi behavior tertentu
  2. Targetting yaitu dengan menentukan  besarnya ukuran pasar, pertumbuhan, keunggulan kompetitif serta  situasi kompetisinya.
  3. Positioning, yaitu  memposisikan  produk, merek dan perusahaan  dalam benak pelanggan dari target pasar. Positioning ini  diartikan  oleh pakar sebagai ”janji” yang diberkan  produk merek  dan perusahaan kepada pelangan.
  4. Diferensiasi, yaitu  alat untuk memeuhi janji kepada pelanggan. Perbedaan  dapat dilakukan dengan tiga aspek yaitu konten, konteks dan sisis infrastrukturnya.
  5. Marketing Mix (product, price, place, promotion). Agar diferensiasi yang dibangun kokoh maka harus mem back up diferensiasi dengan  konsep marketing  mix yang kokoh.
  6. Selling, adalah taktik yang menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
  7. Brand, merek tidak hanya melalui iklan saja tapi juga dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih kreatif dalam merumuskan konsep, segmentasi, targeting dan positioning
  8. Service, hal ini berguna untuk menciptakan nilai (value) yang terus menerus kepada pelanggan melalui produk dan jasa yang ditawarkan.
  9. Proses,  yaitu penciptaan costomer value,  menunjukan bagaimana proses bisnis dijalankan dengan kualitas tinggi, harga serendah mungkin dan waktu yang cepat. Merek merupakan  kesimpulan dai segala macam karakteistik produk yang ada di hati konsumennya.

Kesimpulan
Billboard elektronik  memberikan variasi baru media out door yang ada saat ini yang sebelumnya  menggunakan papan reklame konvensional. Selain itu media ini bisa digunakan untuk membentuk brand image produk dan corporate image bagi perusahaan. Secara umum dari segi bentuk, hasil warna, ukuran layar  dan audio dan tampilan fisik lebih baik.. Kekurangan media ini   iklan-iklan pada media billboard elektronik ada yang menggunakan iklan yang sama seperti yang ditayangkan pada televisi dengan durasi yang sedikit berbeda, selain itu juga tulisan yang ditampilkan tidak dapat ditangkap sama oleh banayak orang karena proses membaca yang dilakukan dalam posisi bergerak atau berkendaraan. Audio  juga kurang jelas sehingga khalaak hanya mampu menerima sedikit pesan atau informasi yang disampaikan.
Harus disadarai bahwa audien bilboard elektronik  bukanlah orang yang berda dalam ruang dan memiliki waktu banyak untuk menyaksikan iklan, mereka akan lebih fokus akan kendaraannya sehingga perlu dipikirkan misalnya durasi penayangan, dan variasi warna yang menyolok sehingga menimbulkan keiingin tahuan sehingga menyempatkan sebentar untuk berhenti dan mamperhatikan dengan seksama.
Dalam perusahaan  pembentukan citra harus senantiasa diupayakan sehingga penggunaan media yang berinovasi tinggi sangat diperlukan. Dengan penggunaan media dan melihat kondisi target pasar yang  dapat digunakan sebagai perencanaan stategi dimasa-masa yang akan datang.









DAFTAR PUSTAKA

Ambadar,Jackie, Miranty Abidin & Yanti Isa,2007, Mengelola Merek, Jakarta: Yayasan Bina Karsa Mandiri ,hlm. 2

Brannan,Tom. 1998. A Pratical Guide to Integrated Marketing Communication (Pedoman Praktis Untuk Komunikasi Pemasaran Terpadu), Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 63-66
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Cet. Ke 3. Bandung : Citra Aditya Bakti

Khasali,Rhenald.1995. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, hlm.138-139

Moser,Mike. 2008. United We Brand, Menciptakan Merek yang Kohesif yang Dilihat, Didengar, dan Diingat, Jakarta: Penerbit Erlangga, hlm.133

Sudiana, Dendi, 1986, Komunikasi  Periklanan.Bandung: Remadja Karya 

Suyanto,M. 2006, Strategi Perancang Iklan Outdoor Kelas Dunia, Yogyakarta : Penerbit Andi, hlm 67-79

Walgito, Bimo. 1990, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar),  Yogyakarta : Penerbit Andi Offset, hlm.20

Majalah B&B Majalah Outdoor Ad, Marketing Relations Vol IV No. 43 Edisi Desember 2006, hlm 34 – 35

Senin, 14 Juni 2010

Pentingnya Kegiatan Public Relations lewat Corporate Social Responsibility sebagai Usaha Penciptaan Citra Positif Perusahaan Oleh : Maryani


Public Relations (PR) diumpamakan sebagai wakil perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi  yang diperlukan  guna menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak sekitarnya sebagai wujud sikap kepedulian, respek terhadap lingkungan sekitarnya  sehingga tercipta hubungan baik. Sebagai salah satu langkah guna mempertahankan eksistensi perusahaan ini perlu menerapkan program corporate social responsibility (CSR) sebagai  salah satu penentu kebijakan organisasinya.
`           Hasil yang efektif dan optimal dapat diraih  dan diwujudkan dengan  pemenuhan sumber daya baik manusia, teknologi  yang berkualitas  dan kemampuan menganalisis faktor-faktor dari luar.
Perusahaan atau organisasi sebagai suatu sistem hubungan yang terstruktur, dimana setiap komponen masuk didalamnya bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut antara lain sebagai upaya membina hubungan baik dengan para stakeholder. PR dituntut memiliki kemampuan menjadi jembatan antara perusahaan  dengan stakeholder baik internal maupun eksternal.
Perkembangan konsep PR  menunjukan suatu upaya saling berhubungan  antara publik dengan  perusahaan. Kegiatan PR  harus dilaksanakan  karena merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga citra atau image  perusahaan. Melalui PR ini  masing-masing pihak  saling menjalin komunikasi  untuk memecahkan  permasalahan bersama  tanpa meninggalkan identitas dan tujuan masing-masing. Proses komunikasi tersebut diwujudkan melalui corporate social responsibility yang merupakan wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam rangka menjaga hubungan baik ini.
Di Indonesia, regulasi tentang CSR  sudah termaktub dalam UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Pasal  74 Tahun 2007  yang mengatur tentang Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan.
Keberadaan sebuah perusahaan  tidak  selalu memberikan dampak positif  bagi publik sekitarnya.  Disini  keberadaan PR diperlukan, selain menjalankan kegiatan internal relations juga menjalankan  eksternal relations salah satu caranya adalah dengan CSR. Kegiatan yang dilaksanakan diharapkan memberikan  dampak positif  bagi publik disekitarnya.
Salah satu wujud CSR  adalah terjalinnya hubungan baik antar semua stakeholder yang terlibat demi tujuan yang sama akan mendorong komponen PR dapat bekerja bersama guna mencapai kesejahteraan bersama.
Peran PR sebagai wakil perusahaan harus mampu mengerti apa yang menjadi kebutuhan, keinginan dan harapan publik terhadap perusahaan yang bersangkutan. Untuk itu  diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang akan dan telah dilaksanakan oleh perusahaan itu.
CSR pada dasarnya bukan lagi merupakan kegiatan yang bisa dilakukan dan bisa pula tidak dilakukan, tetapi sudah merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan. Melalui pendekatan ini, perusahaan dengan publik disekitarnya akan berusaha mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi publiknya. Fokus permasalahan yang dihadapi publik bukan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Namun dampak pelaksanaan program perusahaan akan dirasakan pula oleh pihak lain.
Kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat ini merupakan salah satu tugas pejabat PR perusahaan yang bersangkutan. Menurut Center,Allen H dan Patrick Jackson,(1995:83) kedalaman PR dalam CSR  meliputi :
  1. Planning and conducting open houses or tours (merencanakan dan mengadakan ruang terbuka atau perjalanan)
  2. Planning and helping to implement special events such as ground breaking or dedication of new facilities, change in location, anniversaries, reunions, conventions or exhibitions (merencanakan dan membantu melaksanakan kegiatan khusus seperti peresmian fasilitas baru, perubahan lokasi, perayaan ulang tahun, reuni, pertemuan dan pameraan)
  3. Preparing publication for ditribution to resident groups (mempersiapkan publikasi untuk masyarakat)
  4. Representing the organizing in all sort of valunteer activities, including fund drives (mewakili organisasi dalam segala aktivitas sukarela termasuk sokongan dana)
  5. Preparing advertising or positioning paers aimed at residents or local government (mempersiapkan  iklan yang ditunjuk pada masyarakat  atau pemerintah setempat)
  6. Counseling management on contribution of employee as volunteer workers or board members, arranging for use of facilities and equipment by community groups (menasehati manajemen dalam hal kontribusi karyawan sebagai tenaga sukarela, mengatur pemakaian fasilitas kantor yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.
  7. functioning as the organizations intermediary with local government, civic, educational and ad hoc groups concerned with reform, social problems and celebrations (menjalankan  fungsi  sebagai perantara  organisasi  dengan pemerintah  setempat, rakyat kecil, pendidikan  berkaitan dengan perubahan, masalah sosial dan perayaan)
  8. Issuing news of interest to the community and  providing top officials of the organizations with information on the status of community  relations (mengeluarkan berita tentang  kepentingan masyarakat dan menyediakan informasi kepada pejabat tinggi organisasi tentang status hubungan  dengan masyarakat sekitar).
  9. Managing the contribution function giving donation  if  a corporation, rasing funds if a not for profit organization (mengatur fungsi  kontribusi, memberikan donasi jika itu perusahaan, menambah jumlah dana jika itu lembaga non profit).

Hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan  masyarakat  sekitar  memang tidak dapat dibangun dengan mudah dalam waktu yang singkat. Namun dengan CSR yang tepat dan jelas , perusahaan diharapkan dapat memberikan sumbangan   yang berarti bagi kepentingan masyarakat sekitar sekaligus kepentingan perusahaan dalam membentuk citra positifnya.
Citra merupakan tujuan utama, sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai. Kegiatan PR erat hubungannya dengan pembentukan  citra (image). Citra perusahaan (corporate image) bukan  merupakan kegiatan yang dilakukan oleh PR seorang melainkan perilaku  seluruh unsur perusahaan mulai dari direktur hingga clening servisnya ikut andil dalam pembentukan citra ini baik disadari maupun tidak. Perilaku ini berkaitan dengan tugas pelayanan yang dibangun dari semua komponen perusahaan bisa berwujud produk atau jasa, perilaku perusahaan, tanggung jawab pada lingkungan  terhadap dampak yang ditimbulkannya. Citra positif merupakan  langkah  penting  menggapai  reputasi  perusahaan dimata publiknya.
Citra dimulai dari merk atau tampilan yang terlihat  misalnya melaui nama atau merk itu sendiri, bisa juga diwujudkan oleh kostum warna yang dibawanya. Identitas ini juga dapat berwujud  non fisik seperti nilai-nilai yang dianut, pelayanan, gaya kerja, komunikai yang terjalin baik internal maupun eksternal.
Identitas ini akan melekat dan memancar  kepada setiap penggunanya, relasi yang berhubungan, karyawan itu sendiri sehingga menjadi ciri khas bagi perusahaan itu yang membedakan dengan perusahaan lainnya.
            Hubungan yang harmonis dengan konsumennya perlu dibina dan dipelihara sehingga dapat memberi pengaruh yang positif bagi perusahaan itu sendiri. Akan tetapi pembentukan citra positif ini tidak semudah yang dibayangkan karena hubungan yang harmonis tak dapat tercipta secara langsung  melainkan perlu usaha yang terus menerus dan berkesinambungan dengan inovasi yang berkelanjutan sehingga terbentuk citra yang diinginkan.
            Untuk itu salah satu tugas dari PR disini adalah menegakkan citra perusahaan yang diwakilinya agar terwujud pemahaman yang sama dan tidak melahirkan opini yang berbeda yang bisa merugikan perusahaan. Salah satunya melalui kegiatan-kegiatan corporate social responsibility.


DAFTAR PUSTAKA
Budimanta, Arif ., Prasetijo, Adi., dan Rudito , Bambang . Corporate Social Responsibility. Jakarta: Indonesia Center  for Sustainable Development, 2004
Kotler,Philip. Corporate Social Responsibility. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc., 2005
Rachmadi,F. , Public Relations Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992

Senin, 01 Maret 2010

Tak terasa, usai sudah......

hampir usai tahun 2009,
tak terasa waktu terus bergulir...
tak tahu apa yang tlah teraih selama ini,

sebenarnya kita tlah diberi jatah yang sama
satu tahun, dua belas bulan, tujuh hari, dua puluh empat jam ada menit dan juga detik........

orang akan merasa merugi karna tidak mendapat apapun selama satu tahun ini...
Ada orang yang pandai memanfaatkan waktu
tapi tak sedikit pula yang merasa mengapa waktu cepat berlalu...
hidup akan terasa sama, setiap hari sama......
itulah nasib kita bila tak mampu memafaatkannya.

setiap hari hanya berkutat dengan itu dan itu saja...
kadang emang nggak terasa........
dulu...........dulu sekali .........
ternyata kita telah melakukan sesuatu .
sesuatu yang akan senantiasa terkenang
walau mungkin dah berpuluh-puluh bulan dan tahun yang lalu.
dalam hati rasanya ingin saat seperti itu kembali...

masa dimana saat kita tak pernah merasa berdosa melakukan sesuatu
kuingin saat itu...
tapi hal itu tak akan pernah terjadi lagi.

saat ini......
agar hidup menjadi berwarna.
ada buntut-buntut kita yang akan menjadi aset kita nantinya......
karena kita tak bisa merubah jaman
jadkan aset yang ada menjadi manfaat
bagi orang-orang disekitarnya

Memulai sesuatu yang baru

dalam kehidupan ada pasang surut yang senantiasa terasa mendampingi, bukan hanya orang kaya tapi juga dialami orang papa.
sejak kita terlahir ada pembelajaran yang terjadi........ latihan nangis..... eh kok latihan ya........ padahal kalo kita ndak nangis saat lahir maka akan ada bantuan atau alat lengkap terpasang ditubuh kita. bila tak ada yang mengharap tangisan itu emang mungkin dia tak pernah mengharapkan kehadiran kita hi......
Sebulan kemudian. senyuman kita yang tak bersuara membuat orang-orang disekeliling kita pun merasa bahagia, padahal kita mungkin senyum-senyum sendiri....
namanya juga bayi apa waktu itu malaikat sedang menggoda kita ya....
senyuman itu begitu ditunggu-tunggu. Bila setelah senyuman pertama itu akan senatiasa ditunggu senyuman selanjutnya . Bagaimana dengan anda iya nggak
Senyuman itu beberapa bulan kemudian berubah menjadi celotehan yang unik. ya... unik suara bayi nananana.............. atau papapapa........ atau cekikik kecil lanjutan
kita akan senantiasa terpacu untuk mengulang moment itu... ayo ketawa lagi...... lagi..... dan lagi.....
mulai dah tengkurap.... ambil barang ini itu tapi kayaknya kok seneng yang kecil ada rasa penasaran . diambil, dilepas, diambil lagi, dilepas lagi....
aku nd tahu apa setiap orang akan merasakan hal sama.......... tapi itulah yang kualami..........
kadang ada rasa penasaran apa dulu aku juga begitu.....
moment itu pernah ditulis indah oleh melly guslaoew.............
kebuka album biru. penuh debu dan usang...... kata-katanya begitu dalam..... dalam sekali mengenang masa kecil kita yang yang menyenangkan tak pernah merasa berdosa melakukan sesuatu........
latihan duduk........ merangkak............. dan jalan....
bruk.bruk.....bruk........
.....
jatuh lagi,,,,,,,, jatuh lagi.............
perjalanan itu terus berlanjut........
hingga akhirnya dewasa..... Saat itu kita tlah dituntut punya tanggung jawab seperti orang tua kita sebelumnya.............
akhirnya mau ndak mau ternyata kita telah melakukan sesuatu yang baru..........

Siapa mau Berbagi

Dulu waktu anak saya yang pertama sekolah taman kanak-kanak, diajarkan tentang pentingnya berbagi, kalo pulang sekolah selalu lapor ama ibunya, bu........ besok aku harus bawa makanan.... untuk berbagi sama temen-temen, waktu itu aku sebagai orang tuanya merasa bahagia, anak sekecil itu dah diajarkan maknanya berbagi walau pada saat itu masih berupa makanan kecil.
Setelah ditanya , nak kenapa kamu harus berbagi dengan temen, jawabanya mengejutkanku.... Bu kata Alloh berbagi itu dicintai Alloh dan RosulNya ditambah diucapi terima kasih ama semua temen-temen, terima kasih mas fresa.........
Waduh dek...... kalo bersedekah emang dicintai Alloh dan rosulNya tapi diberi ucapan terima kasih oleh temen itu rasanya ndak pas,....
sebagai orang tua, gimana caranya memberi pengertian bahwa diberi ucapan terima kasih oleh orang lain akan menimbulkan perasaan riya'.....
akhirnya, sebagai pelajaran awal its Ok kamu latihan seperti ini tapi ibu berharap semoga dikelak kemudian hari kamu menyadari bahwa keikhlasan harus diterapkan dalam semua kesempatan jangan hanya karena orang tapi ikhlaslah karena Alloh.........

Nikmat itu begitu besar........

Anak kecilku sakit panas dah dua hari ini...... sedih emang, hampir setiap malam yang ada menangis dan menangis hingga tetangga dengar smua......... bukan maksud hati merasa nelongso atau sambat istilah jawanya. tapi itulah yang terjadi. Kejadian ini membuat aku mencoba mengingat kembali akan nikmat yang tlah kurasakan sebelumnya hingga akhir ini.......... betapa banyak bahkan sangat banyak hingga aku sendiri tak bisa mengungkapkan satu persatunya.... dan salah satunya adalah nikmat sehat yang tlah kurasa sebelumnya. Bukan maksud hati ingin penderitaan diketahui orang tapi hanya ingin mengingatkan kita tak akan sehat selamanya maka dari itu tuk apa kita bersombong ria..... kita tak akan pernah merasa kuat selamanya, akan ada suatu masanya sendiri-sendiri diberi sedikit cobaan yang kita merasa sangat tidak berdaya . ya.......... salah satunya dengan sakit itu sendir. Tuk itu buat introspeksi aja waktu tak akan pernah bisa kita tarik dan putar kembali, maka ya gunakan waktu itu sebaik-baiknya.
Kembali ke cobaan sakit ini rasa kerjasama dan saling menyanyangi akan timbul dari cobaan ini, semua ikut merasakan walaupun mungkin yang sakit hanya satu tapi yang lain sama-sama tak bisa tidur nyenyak, rasanya badan ikut sakit semua hingga ada suatu kata-kata bijak " saudara itu bagai satu tubuh bila didalamnya ada satu bagian yang sakit maka yang lainpun akan merasakan hal yang sama".
Buat perhatian dan kasih sayang suamiku kuucap terima kasih...... walau ngantukmu kadang menggelanyutmu tapi kau berusaha mendampingi anakku mengikuti malam hingga menjelang pagi ini....
Buat kakak ikut doain adik biar cepet sembuh tapi pesen ibu besok kalo adik dah sembuh diberi kasih sayang yang banyak ya kak........ boleh dikasih tantangan yang bisa membuatnya lebih tangguh menjalani kehidupan nantinya.........
buat adik cepet sembuh ya dik...... sambut dunia dengan senyum dan celoteh nakalmu yang membuat hidup ni makin indah aja semua sayang kamu moga kamu belajar sabar dari setiap cobaan yang diberikan padamu ini.........

Senin, 08 Februari 2010

PERAN HUMAS DALAM SEBUAH INSTITUSI PENDIDIKAN

Suatu perusahaan atau organisasi layaknya roda kehidupan, kadang berada di atas dan kadang di bawah, setiap perusahaan atau organisasi tersebut akan melibatkan banyak orang yang secara intern, dan secara ekstern tumbuh dalam masyarakat yang harus hidup dengan segala aturan-aturan yang ada.
Perusahaan atau organisasi yang sedang mengalami krisis dituntut untuk dapat menanggulangi krisis tersebut dengan tepat, untuk menjaga citra dan reputasi perusahaan. Masyarakat akan melihat dan menilai kemampuan perusahaan dalam menangani dan menyelesaikan krisis. Apabila perusahaan dapat mengatasi krisis dengan baik dan penyelesaian tersebut dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait maka penilaian masyarakat akan baik. Namun sebaliknya, bila perusahaan tidak dapat menyelesaikan krisis yang ada, maka masyarakat pun akan menilai buruk kinerja perusahaan.
Di Era globalisasi saat ini disertai dengan kemajuan teknologii dan peningkatan pengetahuan masyarakat, segala fenomena sosial yang terjadi di masyarakat mendapat perhatian lebih serius dari masyarakat. Kekritisan masyarakat terjadi di segala bidang, baik sosial, budaya, ekonomi, politik dan diberbagai bidang lainnya termasuk bidang pendidikan. Perhatian masyarakat dibidang pendidikan dapat terlihat pada banyaknya kasus-kasus demonstrasi baik oleh kalangan akademisi, mahasiswa, dan masyarakat luas tentang pendidikan murah, kesejahteraan dan tranparansi penggunaan anggaran pendidikan.
Hal ini akan memberikan dampak positif bagi pembuat kebijakan agar dapat bekerja lebih baik dan dapat mempertanggungjawabkan semua kebijakan yang telah dan akan dilaksanakan dalam bidang pendidikan khususnya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) sebagai salah satu institusi pendidikan harus senantiasa berbenah dalam meningkatkan kualitas dan maupun kuantitas pendidikannya melalui sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta mempersiapkan para lulusannya agar dapat dengan mudah diterima didunia kerja bahkan dapat menciptakan dunia pekerjaan bagi masyarakat lainnya.
Saat ini di Kota Solo saja sudah banyak institusi pendidikan lain yang menawarkan pelayanan di bidang pendidikan yang menjanjikan. Hal ini bila tidak segera diantisipasi dan FISIP UNS tidak segera berbenah diri akan tertinggal dengan persaingan-persaingan di bidang pendidikan yang lebih mengutamakan kualitas pendidikan melelui program-program yang ditawarkan.
Masyarakat semakin dewasa memilih dan selektif dalam menentukan pilihan, walaupun UNS adalah salah satu dari universitas negeri di daerah Jawa Tengah tetapi bila kualitasnya tidak lebih baik dari universitas swasta maka masyarakat akan lebih memilih universitas swasta yang memberikan prospek kerja yang lebih menjanjikan.
Dalam menyikapi fenomena diatas maka institusi pendidikan khususnya FISIP UNS harus mengupayakan peningkatan pengelolaan dalam bidang kualitas baik dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang kesemuanya ini bertujuan untuk meningkatkan citra FISIP UNS itu sendiri.
Humas mempunyai tugas dan fungsi salah satunya menangani citra dalam sebuah institusi. Saat ini perkembangan humas sebagai salah satu profesi menjadi salah satu personal yang bertugas untuk menjawab permasalahan yang dihadapi tersebut yaitu bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara berbagai institusi dengan masyarakat pengguna demi tercapainya tujuan lembaga.
Humas merupakan bidang yang mempunyai ruang lingkup kerja yang cukup luas bukan hanya sekedar melakukan hubungan denga pihak lain, memperindah penampilan melancarkan propaganda guna mencapai tujuan, kegiatan membangun relasi dengan pers dan sebagai juru bicara serta koordinator lalu lintas informasi dengan pengguna layanannya. Dengan demikian humas seharus selalu mengetahui latar belakang dari suatu kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pihak pimpinan. Orang humas dituntut mempunyai kemampuan dalam mengamati dan menganalisa persoalan, berkepribadian menarik danmampu mempengaruhi pendapat umum, menjalin kerjasama dan dapat dipercaya serta bisa menjalin hubungan baik dengan pihak lain.

Membangun Image Humas FISIP UNS
Saat ini pranata humas humas FISIP UNS belum dapat menentukan bentuk ideal bagi pencitraan FISIP UNS secara keseluruhan , karena pada dasarnya pranata humasnya harus mampu dan mempunyai kewenangan dalam menentukan sikap. Keberadaannya yang masih jauh dari pucuk pimpinan dan sarana prasarana yang terbatas membuat pranata humas FISIP belum dapat menjalankan tugas dan fungsi utamanya sebagai humas yang baik sebuah institusi pendidikan. Selain itu karena ruang lingkupnya yang banyak dan luas, sangat tidak memungkinkan bila tugas humas hanya dilaksanakan oleh satu personal saja. Idealnya dalam membangun citra ada sebuah tim humas yang mempunyai kewenangan, tugas, fungsi dan peranan sebagai humas FISIP. Walaupun pada dasarnya semua civitas akademika yang ada didalamnya merupakan pejabat humas yang diharapkan mampu memberikan statemen tentang FISIP UNS.
Agar lembaga disukai konsumen dalam hal ini publik dan para penggunanya maka lembaga tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan publiknya sesuai dengan misi dan visi lembaga itu sendiri, dengan sikap disukai dan bukan dijauhi. Namun disukai oleh publiknya saja tidak cukup. Lembaga masih harus menanamkan kecintaan dari elemen-elemen lain yang dewasa ini memegang peranan yang sangat vital. Misalnya komunitas (dengan dukungan environmentalis), pers (pembentuk opini), para akademisi (pembentuk opini) dan pemerintah (pembentuk regulasi dan opini)
Dan untuk bisa melakukan kegiatan komunikasi yang baik, seorang praktisi humas perlu memahami aspek-aspek komunikasi. Aspek-aspek atau unsur-unsur komunikasi yang dimaksud adalah :
• Sources, yaitu individu atau pejabat humas yang berinisiatif sebagai sumber untuk menyampaikan pesannya
• Message, suatu gagasan atau ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi, dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan)
• Channel, yaitu berupa media, sarana, atau saluran yang digunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
• Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negative menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut.

Fungsi Humas pada manajemen perusahaan dalam arti Humas/Public Relations dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah atau timbal balik antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya. Sehingga dapat terwujud suatu kesepahaman dan saling pengertian antar keduanyaSesuai tujuannya menciptakan kesepahaman dan saling pengertian, Public Relations didefinisikan oleh The British Institute of Public Relations adalah sebagai berikut:
a. Public Relations activity is management of communication between an organizations and its publics
(aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya)
b. Public Relations practise is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organizations and its publics
(praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan, berusaha dan menciptakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi/perusahaan dengan khalayaknya)

Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kegiatan PR bertujuan untuk menciptakan saling kesepahaman antara organisasi/perusahaan akan selalu siap menghadapi semua pendapat dan tuntutan publiknya, sehingga dapat tercipta iklim yang menyenangkan bagi kedua belah pihak. Adapun khalayak atau publik yang dimaksud oleh kedua definisi diatas adalah yang terkait atau berhubungan dengan organisasi/perusahaan tersebut.

Tugas dan Peran
Menurut Onong Uchjana Effendy Fungsi kehumasan dalam organisasi / perusahaan dapat dijabarkan menjadi dua bentuk :
1. Hubungan Masyarakat sebagai teknik komunikasi
Hubungan masyarakat sebagai teknik komunikasi merupakan kegiatan yang tidak terlembaga secara khusus dalam bagian tertentu dari suatu organisasi. Fungsi hubungan masyarakat dalam organisasi ini diambil alih oleh pimpinan organisasi itu sendiri. Karena yang dilakukan adalah komunikasi, maka humas mempunyai pengertian teknik komunikasi.
2. Hubungan Masyarakat sebagai metode komunikasi
Hubungan Masyarakat sebagai metode komunikasi sering disebut sebagai humas sebagai lembaga. Humas sebagai lembaga umumnya hanya terdapat pada organisasi-organisasi besar karena kegiatan berkomunikasi dengan public tidak mungkin dilakukan oleh si pemimpin organisasi itu sendiri
Komunikasi menjadi inti terbinanya jalinan hubungan yang baik, dan harus terangkum dalam strategi perusahaan yang baik pula.

Public Relations memiliki peranan yang sangat strategis dalam sebuah organisasi / perusahaan baik sebagai praktisi maupun sebagai professional. Seperti yang dikemukakan oleh Dozier and Broom, yang dikutip oleh Rosady Ruslan :
1. Penasehat Ahli (expert preschiber)
Seorang praktisi PR harus mamiliki kemampuan untuk dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian setiap masalah yang terjadi antara perusahaan dengan publiknya (Public Relationship).
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
Praktisi harus mampu menjadi fasilitator atau mediator yang menjembatani antara manajemen dengan publiknya. Untuk mengetahui keinginan dan harapan public terhadap manajemen. Di sisi lain PR juga dituntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya, sehingga dengan adanya komunikasi dua arah antara manajemen dan publiknya, diharapkan tercipta saling pengertian, percaya, menghargai dan mendukung bagi kedua belah pihak.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Probem Solving Process Fasilitator)
Dalam proses pemecahan masalah PR merupakan bagian dari tim manajemen. Peran yang diambil PR dalam tim adalah membantu pimpinan organisasi / perusahaan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi organisasi / perusahaan, mulai dari penasehat hingga pengambilan keputusan dan tindakan. Bila perusahaan mengalami krisis, biasanya akan membentuk sebuah tim yang dikoordinir oleh ahli PR dengan melibatkan departemen lain untuk membantu perusahaan menyelesaikan krisis.
4. Teknisi Komunikasi (Communications Technician).
Peran PR sebagai teknisi komunikasi adalah sebagai journalist in residenta yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi.
Jadi seorang praktisi PR harus memiliki kemampuan manajerial (managerial) skill dan juga kemampuan teknis (technician skill) mengingat perannya yang sangat strategis didalam suatu perusahaan.
Belajar dari Institut Pertanian Bogor, disana terdapat sebuah unit humas dengan nama PROHUMASI IPB yang mempunyai tugas pokok mengelola kegiatan promosi, kehumasan dan hubunngan alumni dengan berbagai media dan mempiliki fungsi sebagai salah satu unit kerja yang melaksanakan tugas public relations, termasuk diseminasi kebijakan pimpinan dan menangani opini publik, unit promosi keunggulan intitusi, unit yang mengelola pembinaan alumni dan unit yang mengelola protokoler dan tata laksana hubungan masyarakat. PROHUMASI IPB ini diberi mandat dalam mewujudkan citra dan reputasi IPB melalui promosi, hubungan masyarakat, hubungan alumni serta pengelolaan protokoler dan tata seremonial lainnya.
Lebih lanjut hal-hal penting yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasi baku meliputi :
1. Diseminasi Kebijakan IPB
2. Membangun Citra IPB
3. Pengelolaan opini publik dan layanan liputan
4. IPB News
5. Pemutakhiran website
6. Promosi IPB
7. Physical Branding, pemasangan media luar ruangan dan majalah didinding
8. Penyelenggaraan keramaian dan hiburan
9. Hubungan masyarakat lingkar kampus.

Selain itu dalam struktur organisasi keberadaan humas, berada dilevel yang dekat dengan pembuat kebijakan sehingga tidak selalu kehilangan peristiwa/moment yang terjadi dalam setiap langkah kemajuan IPB. Bahkan Prohumasi IPB mempunyai ruang dan pimpinan yang terjalin erat lewat Kepala Kantor Humas yang membawahi Kepala Bidang (Kabid) Promosi, Kabid. Protokoler, Kabid. Humas dan Alumni serta Kepala Seksi Administrasi Umum yang mempunyai kewenangan dalam pendanaan kegiatan humas ini.

Melihat kompleknya ruang lingkup humas ini, bila FISIP UNS akan melangkah menuju membangun citra FISIP UNS yang positif dimasa mendatang paling tidak, persiapan sarana penunjang bagi kegiatan kehumasan di FISIP UNS sangat dibutuhkan misalnya penyediaan seperangkat komputer, khusus untuk pekerjaan humas, ruangan/kantor yang representatif dengan ukuran minimal 30 meter persegi yang nantinya di tempatkan ruang rapat kecil/transit tamu FISIP UNS dengan semua perangkat mebelernya. Namun demikian bila menginginkan sesuatu yang ideal sangatlah sulit, karena terhalang adanya keterbatasan anggaran dan ruang, Namun demikian semua itu diharapkan sebagai aset demi terwujudnya image positif FISIP UNS di masyarakat dan bagi FISIP UNS itu sendiri di kancah nasional maupun internasional.





Maryani
Pranata Humas FISIP UNS

Mengenai Saya

Foto saya
kita ndak pernah tahu diri kita sendiri bila tak pernah mencoba mengolah diri ini dengan sendiri. ilmu penting dan tidak hanya bisa diambil dari dari pendidikan formal tapi pengalaman dan berani mencoba hal baru bisa menjadikan kita lebih dewasa