tag:blogger.com,1999:blog-47121629961262912932024-03-04T20:19:19.759-08:00mary aniePunya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-40501476325772285222011-01-04T18:31:00.001-08:002012-04-02T21:03:55.472-07:00MEMANFAATKAN MEDIA BILLBORD ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cwidodo%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Tahoma;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 3.0in right 6.0in;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:595.45pt 841.7pt;
margin:1.0in 1.0in 1.2in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:220752516;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-65246934 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1
{mso-list-id:272514034;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1945446648 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2
{mso-list-id:335038643;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:815554952 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3
{mso-list-id:483621559;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1612024816 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l4
{mso-list-id:563028978;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1462402218 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5
{mso-list-id:1716469331;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:292952386 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l6
{mso-list-id:2055227278;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1872985458 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l6:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Di era Global persaingan merupakan persoalan bagi setiap perusahaan guna dapat survive dalam mengenalkan merek dan produknya. Merk membawa nilai kuat yang mencerminkan identitas produk yang memberikan jaminan, keyakinan , dan pengharapan akan mutu poduk itu sendiri. Merek dikelola dan dikembangkan dengan strategi pemasaran yang tepat dan diharapkan mampu menaikan keuntungan bagi perusahaan ini. Pemasaran ini salah satunya dengan promosi yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mentransfer informasi yang ingin disampaikan pada publiknya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
<span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Suatu produk barang atau jasa tidak mungkin langsung diminati oleh publik atau orang yang melihat iklan hanya dengan satu atau dua kali tayang. Iklan dilihat terus menerus atau sering muncul akan meimbulkan perasaan tertentu bagi yang melihatnya. Untuk itu bagi perusahaan, iklan harus lakukan dengan terus menerus dengan perencanaan yang matang. Semua tahapan dan proses pembuatan iklan dilakukan dengan cara seksama agar tujuan dari promosi bisa tercapai. Periklanan merupakan cara menyampaikan informasi kepada khalayak melalui media tertentu. Media cetak dan elektronik menjadi jalan bagi suatu produk untuk beriklan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Iklan diharapkan dapat memberi keuntungan yang jauh lebih besar dari pada belanja iklan yang dikeluarkan. </span><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Iklan merupakan salah satu kekuatan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu barang atau jasa. Pada dasarnya iklan dibuat untuk mendapatkan tanggapan positif dari publik yang melihat iklan tersebut. Simpati publik terhadap suatu produk dapat dibentuk dengan iklan. Media iklan yang digunakan dapat berupa media cetak, media elektronik ataupun media alternatif lainnya. </span><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Saat ini teknologi digital berkembang cepat sehingga mempengaruhi cara komunikasi dan promosi. Salah satu media iklan yang menggunakan teknologi digital adalah billboard elektronik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Langkah awal dalam pembuatan iklan dan penentuan media yang digunakan adalah menentukan siapa sasaran yang dituju meliputi gaya hidup, usia sasaran, sikap, dan nilai-nilai pemikiran guna memudahkan pencapaian tujuan periklanan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dahulu perusahan menggunakan media konvensional dalam beriklaan. Pada penggunaan iklan konvensional biasanya membutuhkan tempat, terkesan tidak teratur dan semrawt hal ini bisa dilihat dari papan reklame yang menawarkan banyak produk dengan ukuran yang tidak sama antara satu dengan yang lainya sehingga terkesan kumuh dan tidak menyenangkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Billboard elektronik atau large electronic display (LED) atau light emitting diodes (LED) video display atau digital billboard sering disebut videotron bisa menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan papan reklame. Billboard elektronik dapat menayangkan banyak iklan sekaligus sehingga tidak memakan tempat. Dengan billboard elektronik materi iklan bisa diganti dalam waktu singkat dan tampilan iklan yang lebih meriah, bergerak dan tidak monoton. Pengoperasiannya dengan sistem komputerisasi mampu membuat tayangan iklan menjadi fleksibel, sesuai dengan kondisi dilapangan. Kekurangannya pada awal pembuatannya membutuhkan biaya sangat besar. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang suatu produk dan meningkatkan penjualan. Iklan yang dilaksanakan dalam skala besar membuat kesan efektif terhadap sasarannya. Iklan yang menerpa sasaran publik secara terus menerus dapat membangun persepsi publik terhadap produk itu sendiri. Penggunaan media iklan tertentu dapat mempengaruhi respon publik sehingga dapat menciptakan citra positif bagi perusahaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pesan iklan dapat menimbulkan dampak bagi siapa saja yang melihatnya dimana dampak tersebut bisa berwujud rasa ingin tahu, penambahan ilmu pengetahuan saja bahkan bisa berwujud perubahan sikap, tindakan, bahkan meniru apa yang ditawarkan produk tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Iklan sebagai salah satu proses komunikasi dimanfaatkan oleh produsen untuk menyampaikan pesan mengenai suatu produk atau jasa. Iklan digunakan sebagai sarana penyampaian informasi mengenai produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Iklan dibuat untuk menjangkau khalayak luas dan bersifat massal, dan ditujukan untuk masyarakat dimanapun berada. Iklan merupakan bagian dari pemasaran yang ditujukan untuk mencapai peningkatan laba, pangsa pasar, penjualan atau ketiga-tiganya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Iklan memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai elemen promosi. Kelebihan iklan sebagai elemen promosi : 1) Iklan dapat berpengaruh dan berlalu dengan sangat cepat, 2) Iklan memberikan kemungkinan untuk melaksanakan jenis kreatif yang sangat banyak dapat dengan menggunakan gambar visual, suara, dan bahkan teknologi ”stracth and sniff-bau.,3) Iklan dapat digunakan untuk setiap produk atau pelayanan meskipun di sejumlah sektor, 4) Iklan dapat pula mengatur pesan-pesan dan proporsi-proporsi yang kompleks, 5) Kekuatan utama iklan terletak pada kenyataan bahwa ia dibayar untuk publisitas.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Adapun Kelemahan iklan antara lain : 1) Efektivitas iklan dapat diukur tetapi jarang diukur secara total, 2) Kelompok sasaran sulit dicapai secara murah dan efektif melalui iklan, 3) Secara relatif iklan bisa jadi sangat mahal. Demikian pula kelompok-kelompok sasaran akan terpaku dalam kebingungan., 4) Peluang-peluang muncul apabila akan menunjukan iklan kepada konsumen yang tertarik di bidang tertentu, 5). Pada situasi tertentu anggaran untuk periklanan sangat terbatas sehingga hanya dapat menyampaikan kampanye-kampanye promosi secara kecil-kecilan saja.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Untuk meminimalisir kelemahan,pemilihan media iklan mutlak diperlukan guna pencapaian tujuan yang diharapkan, hal ini juga ada kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas biaya iklan yang akan dikeluarkan.Keuntungan dari beriklan ini juga menngkatkan citra baik citra produk (brand image) maupun citra bagi perusahaan itu sendiri (corporate image)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Media Iklan Billboard Elektronik<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Iklan perusahaan bisa digunakan untuk membangun citra merek, mewujudkan loyalitas pelanggan, bahkan meningkatkan pemasaran suatu produk. Pada awalnya pemasaran iklan menggunakan papan-papan reklame, surat kabar, poster yang ditempelkan pada tempat umum. Kemudian dengan hadirnya perangkat elektronik seperti radio dan televisi yang mampu menjangkau khalayak lebih jauh. Dan pada saat ini dikembangkan lagi dengan media internet.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mahalnya iklan membuat produsen harus dapat memilih media iklan yang cocok sesuai dengan pangsa pasar mereka. Penggunaan media iklan yang sesuai dengan pangsa pasar diharapkan produk yang ditawarkan tepat guna dan tepat sasaran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Media Iklan luar ruang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mempromosikan suatu produk. Kelebihan media iklan luar ruang adalah jangkauan luas dan frekuensi tinggi, fleksibilitas secara geografis, biaya perseribu rendah, identifikasi merk yang tetap, pengingat sebelum membeli produk. Adapun kelemahan media iklan ruang antara lain tidak selektif, waktu terpa yang singkat, susah untuk mengukur jumlah khalayak, masalah lingkungan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Billboard merupakan periklanan outdoor yang paling utama dirancang dengan tujuan memperkenalkan merek. Billboard elektronik merupakan salah satu solusi yang digunakan untuk meminimalisir kelemahan media iklan luar ruang, terutama masalah lingkungan yang ditimbulkan dari ketidak teraturan penataan billboars konvensional. Billboard elektronik dikenal juga sebagai LED (light emitting diodes) yaitu kepingan silicon kecil yang menghasilkan cahaya warna-warni. Dengan menggunakan wahana iklan ini, pesan elektronik (teksdan/atau gambar) bisa bergerak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Billboard elektronik merupakan media iklan yang relatif baru di Indonesia, mulai masuk tahun 2006 dan diadobsi dari amerika yang telah menggunakannya sejak tahun 90 an. Ukuran billbord berbeda-beda, tetapi pada dasarnya prinsip kerja sign dan bullboard elektronik relatif sama karena menggunakan slide statis yang menggunakan serial animasi atau video. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Di Indonesia, Keberadaan Billboard elektronik perlu dipertimbangkan karena memiliki keunggulan dari pada billboard konvensional. Menurut Majalah B&B Majalah Outdoor Ad, ada 7 alasan menggunakan billboard elektronik yaitu :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dari segi biaya relatif lebih murah<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dari segi pasar, billboard elektronik dan sign elektronik mendekati kebutuhan pasar<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hemat Waktu<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Fleksibilitas tinggi<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sign elektronik merupakan penyedia berbagai pesan <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Media iklan dengan tingkat visibilitas tinggi <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penentuan lokasi<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Media ini mengaplikasikan teknologi yang yang memiliki visual impact tinggi dengan biaya relatif murah dan hemat listrik serta pengiklan dapat mengontrol tampilan iklan dan menyesuaikan khalayak yang diinginkan. Kemampuan menampilkan gambar gerak dan audio, animasi , memungkinkan adanya cerita yang menarik. Teknologi ini juga memungkinkan penyesuan secara otomats terhadap semua kondisi pencahayaan sehingga akan tetap terlihat dalam semua cuaca baik pagi, siang atau malam.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Billboard elektronik merupakan media iklan luar ruang yang didesain untuk dilihat banyak orang baik yang menaiki kendaraan sekalipun. Dengan adanya media luar ruangan ini perusahaan dapat mempromosikan produknya lebih luas tanpa dibatasi waktu dengan sasaran jangkauan yang lebih luas serta mengenai banyak kalangan. Peletakan billboard elektronik sebagai media luar mempertimbangkan efek penerimaan bagi konsumen, antara lain :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Arus perjalanan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jenis produk<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jangkauan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kecepatan arus lalu lintas<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Persepsi orang terhadap lokasi<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Keserasian dengan bangunan di sekitarnya.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Lokasi yang dipilih hendaknya memperhatikan jarak tempuh, luas tempat sehingga memudahkan dilihat oleh pengguna jalan. Selain itu billboard elektronik terlihat istimewa diantara papan reklame konvensional lain disekitarnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Papan reklame tidak hanya digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran sederhana, melainkan juga untuk membangun citra. Billboard elektronik sebagai media iklan digital tampil istimewa, besar, modern, inovatif dan kreatif sehingga menimbulkan persepsi bahwa pemasangnya adalah perusahaan besar dan bonafid<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Publik yang melewati billboard elektronik secara rutin akan mendapatkan terpaan iklan dari media iklan yang dilewatinya. Iklan tersebut mampu memberikan pengetahuan baru bahkan bila terus menerus direspon akan mempengaruhi perilaku bagi yang melihatnya..<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Terpaan media merupakan usaha mencari data publik tentang penggunan media baik tentang penggunaan media baik itu jenis media, frekuensi penggunan maupun tentang durasi penggunaan, intensitas, dan pemahaman. Menurut Bimo Walgito, Frekuensi yaitu proses keseringan seseorang dalam mengadakan hubungan dengan obyek benda atau orang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sedangkan dampak atau efek terpaan pesan iklan, menurut Onong Uchjana Effendy, dapat diklasifikasikan menjadi tiga menurut kadarnya yaitu :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dampak kognitif, yaitu dampak yang tibul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dampak afektif, yaitu dampak dimana tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya sehingga menimbulkan perasaan tertentu.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dampak behavioral, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. <o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda walau dengan rangsangan sama. Menurut Dendi Sudiana, perbedaan tersebut dapat ditimbukan oleh faktor-faktor antara lain :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kebutuhan informasi<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sikap<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Nilai-nilai<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Minat <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Keyakinan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Konteks sosial<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Gaya Pengamatan (cognitive style)<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Citra <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Citra merupakan tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai. Pengertian citra abstrak dan tidak dapat diukur secara sistematis tetapi dapat dirasakan dari penilaian baik dan buruk, tanggapan positif dan negatif yang dirasakan publik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Merk memiliki peranan yang strategis dalam membentuk citra produk, mengidentifikasi karakteristik produk , dan pesaing bagi produsen lain yang memilki produk sejenis. Merek ini dapat membedakan satu produk dengan produk lainnya. Tujuan pemberian nama merk adalah : 1. sebagai cara untuk mendapatkan nilai tambah, 2. para pengguna dapat langsung mengetahui kualitas produk, fitur yang diharapkan dan jasa yang diperoleh, 3. cermin atau janji yang diucapkan oleh produsen terhahap konsumen atas kualitas produk yang dihasilkan. Merk juga membentuk kepercayaan pelanggan akan kualitas dari sebuah produk dan perusahaan pembuatnya. Merk memiliki dua fungsi yaitu memberi identifikasi suatu produk sehingga konsumen mengenali merk dagang yang berbeda dengan produk lain dan merk juga membantu menarik calon pembeli atau sebagai media pomosi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Iklan yang ditayangkan di dibillboard elektronik memiliki fungsi sebagai reminding dan adding value yaitu agar merk perusahaan dapat selalu diingat oleh publik dan memberi nilai tambah bagi produk yang ditawarkan baik inovasi, peningkatan kualitas, perubahan persepsi publik maupun citra perusahaan itu sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menurut Mike Moser, sebuah merk terdiri dari empat komponen yaitu :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Nilai inti : nilai yang mendasari merek. Nilai inti adalah fondasi perusahaan dan pilar dari setiap pesan yang akan disampaikan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pesan merek : keseluruhan pesan utama yang ingin dikomunikasikan. Semua pesan lain harus mendukung dan menambah kredibilitas pesan ini.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kepribadian merek : keseluruhan karakter dan sikap yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Kepribadian merek adalah komponen emosional utama yang menentukan apakah merek bisa disukai atau tidak.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ikon merek : perangkat eksekusi yang digunakan untuk menyampaikan pesan merek dan kepribadian merek misalnya warna, tipografi, pengisis suara, logo, layout, dan musik. Ikon merek adalah elemen-elemen yang membuat semua materi pemasaran menjadi unik.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kempat komponen tersebut harus terpenuhi agar tercipta sebuah merek yang sukses dan bertahan lama, dicari dan diinginkan oleh konsumennya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Harga murah bukanlah jaminan kualitas ketertarikan konsumen terhadap merek tertentu , karena ada juga konsumen yang sudah menyandarkan diri terhadap merek dagang tertentu. Untuk itu guna membangun persepsi konsumen terhadap merek tertentu diperlukan inovasi baik pada alat promosi yang digunakan maupun kualitas produk itu sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pemanfaatan media iklan seperti bilbord elektronik sebagai alat dapat membentuk persepsi konsumen menjadi lebih baik karena penggunan media ini masih terbatas pada perusahaan-perusahaan tertentu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pencitraan perusahaan berawal dari penentuan merek, karakteristik produk yang dihasilkan yang berlanjut pada logo, warna, simbol yang mewakili produk tersebut. Pembentukan citra tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek melainkan perlu waktu yang lama hingga menghasilkan citra perusahaan (corporate image) yang dijadikan sebagai tujuan jangka pankang dari promosi yang dilakukan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menurut David McNally & Karl D. Speak, ada tiga komponen yang menentukan kekuatan dari sebuah merek, yaitu :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Merek yang khusus, yakni merek yang mewakili sesuatu. Merek tersebut memiliki sudut pandang.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Merek yang relevan, apa yang diwakili oleh merek tersebut terkait dengan apa yang dianggap penting oleh orang lain.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Merek yang konsisten : agar orang menjadi yakin didalam suatu hubungan berdasarkan kepada konsistensi pelaku yang merasakan atau meeka amati.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Suatu produk bermerek akan memiliki kekuatan atau keunggulan dalam bersaing. Menurut Jakie Ambadar, ada sembilan elemen dasar yang harus dipenuhi agar produk bermerek tersebut dapat bersaing yaitu :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Segmentasi, artinya produk tersebut harus mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi bagi pasarnya kedalam segmen-segmen berdasarkan kondisi behavior tertentu<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Targetting yaitu dengan menentukan besarnya ukuran pasar, pertumbuhan, keunggulan kompetitif serta situasi kompetisinya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Positioning, yaitu memposisikan produk, merek dan perusahaan dalam benak pelanggan dari target pasar. Positioning ini diartikan oleh pakar sebagai ”janji” yang diberkan produk merek dan perusahaan kepada pelangan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Diferensiasi, yaitu alat untuk memeuhi janji kepada pelanggan. </span><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perbedaan dapat dilakukan dengan tiga aspek yaitu konten, konteks dan sisis infrastrukturnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Marketing Mix (product, price, place, promotion). Agar diferensiasi yang dibangun kokoh maka harus mem back up diferensiasi dengan konsep marketing mix yang kokoh.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Selling, adalah taktik yang menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Brand, merek tidak hanya melalui iklan saja tapi juga dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih kreatif dalam merumuskan konsep, segmentasi, targeting dan positioning<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Service, hal ini berguna untuk menciptakan nilai (value) yang terus menerus kepada pelanggan melalui produk dan jasa yang ditawarkan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Proses, yaitu penciptaan costomer value, menunjukan bagaimana proses bisnis dijalankan dengan kualitas tinggi, harga serendah mungkin dan waktu yang cepat. Merek merupakan kesimpulan dai segala macam karakteistik produk yang ada di hati konsumennya.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Billboard elektronik memberikan variasi baru media out door yang ada saat ini yang sebelumnya menggunakan papan reklame konvensional. </span><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Selain itu media ini bisa digunakan untuk membentuk brand image produk dan corporate image bagi perusahaan. Secara umum dari segi bentuk, hasil warna, ukuran layar dan audio dan tampilan fisik lebih baik.. Kekurangan media ini iklan-iklan pada media billboard elektronik ada yang menggunakan iklan yang sama seperti yang ditayangkan pada televisi dengan durasi yang sedikit berbeda, selain itu juga tulisan yang ditampilkan tidak dapat ditangkap sama oleh banayak orang karena proses membaca yang dilakukan dalam posisi bergerak atau berkendaraan. Audio juga kurang jelas sehingga khalaak hanya mampu menerima sedikit pesan atau informasi yang disampaikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Harus disadarai bahwa audien bilboard elektronik bukanlah orang yang berda dalam ruang dan memiliki waktu banyak untuk menyaksikan iklan, mereka akan lebih fokus akan kendaraannya sehingga perlu dipikirkan misalnya durasi penayangan, dan variasi warna yang menyolok sehingga menimbulkan keiingin tahuan sehingga menyempatkan sebentar untuk berhenti dan mamperhatikan dengan seksama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dalam perusahaan pembentukan citra harus senantiasa diupayakan sehingga penggunaan media yang berinovasi tinggi sangat diperlukan. Dengan penggunaan media dan melihat kondisi target pasar yang dapat digunakan sebagai perencanaan stategi dimasa-masa yang akan datang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ambadar,Jackie, Miranty Abidin & Yanti Isa,2007, <i>Mengelola Merek</i>, </span><st1:city><st1:place><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jakarta</span></st1:place></st1:city><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">: Yayasan Bina Karsa Mandiri ,hlm. 2<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Brannan,Tom. 1998. <i>A Pratical Guide to Integrated Marketing Communication (Pedoman Praktis Untuk Komunikasi Pemasaran Terpadu</i>), </span><st1:city><st1:place><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jakarta</span></st1:place></st1:city><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">: PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 63-66<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Effendy, Onong Uchjana. </span><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">2003. <i>Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi</i>. Cet. Ke 3. Bandung : Citra Aditya Bakti </span><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Khasali,Rhenald.1995. <i>Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,</i> Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, hlm.138-139<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Moser,Mike. 2008. <i>United We Brand, Menciptakan Merek yang Kohesif yang Dilihat, Didengar, dan Diingat</i>, Jakarta: Penerbit Erlangga, hlm.133<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sudiana, Dendi, 1986, Komunikasi Periklanan.Bandung: Remadja Karya <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Suyanto,M. 2006, <i>Strategi Perancang Iklan Outdoor Kelas Dunia</i>, Yogyakarta : Penerbit Andi, hlm 67-79<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Walgito, Bimo. 1990, <i>Psikologi</i> <i>Sosial (Suatu Pengantar)</i>, Yogyakarta : Penerbit Andi Offset, hlm.20<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Majalah B&B Majalah Outdoor Ad, Marketing Relations Vol IV No. 43 Edisi Desember 2006, hlm 34 – 35<o:p></o:p></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz4_0Ky0WheaYt_IJiCdwu2irLZqXIE3O4Ol1riSs8syEgnQxKtWgRn-Dg5bDIytqSXnftmURhxMe0BTHL4GGs1nQC1I-8SofvvlThZdMwtlzOctrh2bgZRa_2oti7hY87X6aUUPlraJ4/s1600/DSCN0151.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz4_0Ky0WheaYt_IJiCdwu2irLZqXIE3O4Ol1riSs8syEgnQxKtWgRn-Dg5bDIytqSXnftmURhxMe0BTHL4GGs1nQC1I-8SofvvlThZdMwtlzOctrh2bgZRa_2oti7hY87X6aUUPlraJ4/s320/DSCN0151.JPG" width="240" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b></div>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-38680455089596066902010-06-14T19:40:00.001-07:002010-06-14T19:40:56.716-07:00Pentingnya Kegiatan Public Relations lewat Corporate Social Responsibility sebagai Usaha Penciptaan Citra Positif Perusahaan Oleh : Maryani<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 10" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 10" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cwidodo%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="State" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="PlaceType" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="PlaceName" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 3.0in right 6.0in;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:595.45pt 841.7pt;
margin:1.3in 1.0in 1.5in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1778210328;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1935403992 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Public Relations (PR) diumpamakan sebagai wakil perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi yang diperlukan guna menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak sekitarnya sebagai wujud sikap kepedulian, respek terhadap lingkungan sekitarnya sehingga tercipta hubungan baik. Sebagai salah satu langkah guna mempertahankan eksistensi perusahaan ini perlu menerapkan program corporate social responsibility (CSR) sebagai salah satu penentu kebijakan organisasinya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">` Hasil yang efektif dan optimal dapat diraih dan diwujudkan dengan pemenuhan sumber daya baik manusia, teknologi yang berkualitas dan kemampuan menganalisis faktor-faktor dari luar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Perusahaan atau organisasi sebagai suatu sistem hubungan yang terstruktur, dimana setiap komponen masuk didalamnya bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut antara lain sebagai upaya membina hubungan baik dengan para stakeholder. PR dituntut memiliki kemampuan menjadi jembatan antara perusahaan dengan stakeholder baik internal maupun eksternal.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Perkembangan konsep PR menunjukan suatu upaya saling berhubungan antara publik dengan perusahaan. Kegiatan PR harus dilaksanakan karena merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga citra atau image perusahaan. Melalui PR ini masing-masing pihak saling menjalin komunikasi untuk memecahkan permasalahan bersama tanpa meninggalkan identitas dan tujuan masing-masing. Proses komunikasi tersebut diwujudkan melalui corporate social responsibility yang merupakan wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam rangka menjaga hubungan baik ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Di Indonesia, regulasi tentang CSR sudah termaktub dalam UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Pasal 74 Tahun 2007 yang mengatur tentang Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Keberadaan sebuah perusahaan tidak selalu memberikan dampak positif bagi publik sekitarnya. Disini keberadaan PR diperlukan, selain menjalankan kegiatan internal relations juga menjalankan eksternal relations salah satu caranya adalah dengan CSR. Kegiatan yang dilaksanakan diharapkan memberikan dampak positif bagi publik disekitarnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Salah satu wujud CSR adalah terjalinnya hubungan baik antar semua stakeholder yang terlibat demi tujuan yang sama akan mendorong komponen PR dapat bekerja bersama guna mencapai kesejahteraan bersama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Peran PR sebagai wakil perusahaan harus mampu mengerti apa yang menjadi kebutuhan, keinginan dan harapan publik terhadap perusahaan yang bersangkutan. Untuk itu diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang akan dan telah dilaksanakan oleh perusahaan itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">CSR pada dasarnya bukan lagi merupakan kegiatan yang bisa dilakukan dan bisa pula tidak dilakukan, tetapi sudah merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan. Melalui pendekatan ini, perusahaan dengan publik disekitarnya akan berusaha mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi publiknya. Fokus permasalahan yang dihadapi publik bukan permasalahan yang dihadapi perusahaan. </span><span lang="FI">Namun dampak pelaksanaan program perusahaan akan dirasakan pula oleh pihak lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI">Kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat ini merupakan salah satu tugas pejabat PR perusahaan yang bersangkutan. </span><span lang="SV">Menurut Center,Allen H dan Patrick Jackson,(1995:83) kedalaman PR dalam CSR meliputi :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Planning and conducting open houses or tours (merencanakan dan mengadakan ruang terbuka atau perjalanan)<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Planning and helping to implement special events such as ground breaking or dedication of new facilities, change in location, anniversaries, reunions, conventions or exhibitions (merencanakan dan membantu melaksanakan kegiatan khusus seperti peresmian fasilitas baru, perubahan lokasi, perayaan ulang tahun, reuni, pertemuan dan pameraan)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Preparing publication for ditribution to resident groups (mempersiapkan publikasi untuk masyarakat)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Representing the organizing in all sort of valunteer activities, including fund drives (mewakili organisasi dalam segala aktivitas sukarela termasuk sokongan dana)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Preparing advertising or positioning paers aimed at residents or local government (mempersiapkan iklan yang ditunjuk pada masyarakat atau pemerintah setempat)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Counseling management on contribution of employee as volunteer workers or board members, arranging for use of facilities and equipment by community groups (menasehati manajemen dalam hal kontribusi karyawan sebagai tenaga sukarela, mengatur pemakaian fasilitas kantor yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">functioning as the organizations intermediary with local government, civic, educational and ad hoc groups concerned with reform, social problems and celebrations (menjalankan fungsi sebagai perantara organisasi dengan pemerintah setempat, rakyat kecil, pendidikan berkaitan dengan perubahan, masalah sosial dan perayaan)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Issuing news of interest to the community and providing top officials of the organizations with information on the status of community relations (mengeluarkan berita tentang kepentingan masyarakat dan menyediakan informasi kepada pejabat tinggi organisasi tentang status hubungan dengan masyarakat sekitar).</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Managing the contribution function giving donation if a corporation, rasing funds if a not for profit organization (mengatur fungsi kontribusi, memberikan donasi jika itu perusahaan, menambah jumlah dana jika itu lembaga non profit).</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar memang tidak dapat dibangun dengan mudah dalam waktu yang singkat. Namun dengan CSR yang tepat dan jelas , perusahaan diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kepentingan masyarakat sekitar sekaligus kepentingan perusahaan dalam membentuk citra positifnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Citra merupakan tujuan utama, sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai. Kegiatan PR erat hubungannya dengan pembentukan citra (image). Citra perusahaan (corporate image) bukan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh PR seorang melainkan perilaku seluruh unsur perusahaan mulai dari direktur hingga clening servisnya ikut andil dalam pembentukan citra ini baik disadari maupun tidak. Perilaku ini berkaitan dengan tugas pelayanan yang dibangun dari semua komponen perusahaan bisa berwujud produk atau jasa, perilaku perusahaan, tanggung jawab pada lingkungan terhadap dampak yang ditimbulkannya. Citra positif merupakan langkah penting menggapai reputasi perusahaan dimata publiknya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Citra dimulai dari merk atau tampilan yang terlihat misalnya melaui nama atau merk itu sendiri, bisa juga diwujudkan oleh kostum warna yang dibawanya. Identitas ini juga dapat berwujud non fisik seperti nilai-nilai yang dianut, pelayanan, <st1:city><st1:place>gaya</st1:place></st1:city> kerja, komunikai yang terjalin baik internal maupun eksternal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Identitas ini akan melekat dan memancar kepada setiap penggunanya, relasi yang berhubungan, karyawan itu sendiri sehingga menjadi ciri khas bagi perusahaan itu yang membedakan dengan perusahaan lainnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Hubungan yang harmonis dengan konsumennya perlu dibina dan dipelihara sehingga dapat memberi pengaruh yang positif bagi perusahaan itu sendiri. Akan tetapi pembentukan citra positif ini tidak semudah yang dibayangkan karena hubungan yang harmonis tak dapat tercipta secara langsung melainkan perlu usaha yang terus menerus dan berkesinambungan dengan inovasi yang berkelanjutan sehingga terbentuk citra yang diinginkan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Untuk itu salah satu tugas dari PR disini adalah menegakkan citra perusahaan yang diwakilinya agar terwujud pemahaman yang sama dan tidak melahirkan opini yang berbeda yang bisa merugikan perusahaan. Salah satunya melalui kegiatan-kegiatan corporate social responsibility.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">DAFTAR PUSTAKA</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Budimanta, Arif ., Prasetijo, Adi., dan Rudito , Bambang . <i>Corporate Social Responsibility</i>. <st1:city><st1:place>Jakarta</st1:place></st1:city>: <st1:place><st1:placename>Indonesia</st1:placename> <st1:placetype>Center</st1:placetype></st1:place> for Sustainable Development, 2004</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Kotler,Philip. <i>Corporate Social Responsibility</i>. <st1:state><st1:place>New Jersey</st1:place></st1:state> : John Wiley & Sons, Inc., 2005</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span lang="SV">Rachmadi,F. , Public Relations Dalam Teori dan Praktek. </span><span lang="FI">Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992<o:p></o:p></span></div>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-66655531526129256082010-03-01T21:07:00.000-08:002010-03-01T21:07:12.375-08:00Tak terasa, usai sudah......hampir usai tahun 2009,<br />
tak terasa waktu terus bergulir...<br />
tak tahu apa yang tlah teraih selama ini,<br />
<br />
sebenarnya kita tlah diberi jatah yang sama <br />
satu tahun, dua belas bulan, tujuh hari, dua puluh empat jam ada menit dan juga detik........<br />
<br />
orang akan merasa merugi karna tidak mendapat apapun selama satu tahun ini...<br />
Ada orang yang pandai memanfaatkan waktu <br />
tapi tak sedikit pula yang merasa mengapa waktu cepat berlalu...<br />
hidup akan terasa sama, setiap hari sama......<br />
itulah nasib kita bila tak mampu memafaatkannya.<br />
<br />
setiap hari hanya berkutat dengan itu dan itu saja...<br />
kadang emang nggak terasa........<br />
dulu...........dulu sekali .........<br />
ternyata kita telah melakukan sesuatu .<br />
sesuatu yang akan senantiasa terkenang <br />
walau mungkin dah berpuluh-puluh bulan dan tahun yang lalu.<br />
dalam hati rasanya ingin saat seperti itu kembali...<br />
<br />
masa dimana saat kita tak pernah merasa berdosa melakukan sesuatu<br />
kuingin saat itu...<br />
tapi hal itu tak akan pernah terjadi lagi.<br />
<br />
saat ini......<br />
agar hidup menjadi berwarna.<br />
ada buntut-buntut kita yang akan menjadi aset kita nantinya......<br />
karena kita tak bisa merubah jaman<br />
jadkan aset yang ada menjadi manfaat<br />
bagi orang-orang disekitarnyaPunya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-59498171482977587692010-03-01T20:45:00.000-08:002010-03-01T20:45:56.985-08:00Memulai sesuatu yang barudalam kehidupan ada pasang surut yang senantiasa terasa mendampingi, bukan hanya orang kaya tapi juga dialami orang papa.<br />
sejak kita terlahir ada pembelajaran yang terjadi........ latihan nangis..... eh kok latihan ya........ padahal kalo kita ndak nangis saat lahir maka akan ada bantuan atau alat lengkap terpasang ditubuh kita. bila tak ada yang mengharap tangisan itu emang mungkin dia tak pernah mengharapkan kehadiran kita hi......<br />
Sebulan kemudian. senyuman kita yang tak bersuara membuat orang-orang disekeliling kita pun merasa bahagia, padahal kita mungkin senyum-senyum sendiri....<br />
namanya juga bayi apa waktu itu malaikat sedang menggoda kita ya....<br />
senyuman itu begitu ditunggu-tunggu. Bila setelah senyuman pertama itu akan senatiasa ditunggu senyuman selanjutnya . Bagaimana dengan anda iya nggak<br />
Senyuman itu beberapa bulan kemudian berubah menjadi celotehan yang unik. ya... unik suara bayi nananana.............. atau papapapa........ atau cekikik kecil lanjutan<br />
kita akan senantiasa terpacu untuk mengulang moment itu... ayo ketawa lagi...... lagi..... dan lagi.....<br />
mulai dah tengkurap.... ambil barang ini itu tapi kayaknya kok seneng yang kecil ada rasa penasaran . diambil, dilepas, diambil lagi, dilepas lagi....<br />
aku nd tahu apa setiap orang akan merasakan hal sama.......... tapi itulah yang kualami..........<br />
kadang ada rasa penasaran apa dulu aku juga begitu.....<br />
moment itu pernah ditulis indah oleh melly guslaoew.............<br />
kebuka album biru. penuh debu dan usang...... kata-katanya begitu dalam..... dalam sekali mengenang masa kecil kita yang yang menyenangkan tak pernah merasa berdosa melakukan sesuatu........<br />
latihan duduk........ merangkak............. dan jalan....<br />
<span> bruk.bruk.....bruk........</span><br />
<div><wbr></wbr><span class="word_break"></span>.....<br />
jatuh lagi,,,,,,,, jatuh lagi.............<br />
perjalanan itu terus berlanjut........<br />
hingga akhirnya dewasa..... Saat itu kita tlah dituntut punya tanggung jawab seperti orang tua kita sebelumnya............. <br />
akhirnya mau ndak mau ternyata kita telah melakukan sesuatu yang baru..........</div>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-71086232374299892672010-03-01T20:43:00.000-08:002010-03-01T20:48:54.630-08:00Siapa mau BerbagiDulu waktu anak saya yang pertama sekolah taman kanak-kanak, diajarkan tentang pentingnya berbagi, kalo pulang sekolah selalu lapor ama ibunya, bu........ besok aku harus bawa makanan.... untuk berbagi sama temen-temen, waktu itu aku sebagai orang tuanya merasa bahagia, anak sekecil itu dah diajarkan maknanya berbagi walau pada saat itu masih berupa makanan kecil.<br />
Setelah ditanya , nak kenapa kamu harus berbagi dengan temen, jawabanya mengejutkanku.... Bu kata Alloh berbagi itu dicintai Alloh dan RosulNya ditambah diucapi terima kasih ama semua temen-temen, terima kasih mas fresa.........<br />
Waduh dek...... kalo bersedekah emang dicintai Alloh dan rosulNya tapi diberi ucapan terima kasih oleh temen itu rasanya ndak pas,.... <br />
sebagai orang tua, gimana caranya memberi pengertian bahwa diberi ucapan terima kasih oleh orang lain akan menimbulkan perasaan riya'.....<br />
akhirnya, sebagai pelajaran awal its Ok kamu latihan seperti ini tapi ibu berharap semoga dikelak kemudian hari kamu menyadari bahwa keikhlasan harus diterapkan dalam semua kesempatan jangan hanya karena orang tapi ikhlaslah karena Alloh.........Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-2957091249268565622010-03-01T20:39:00.000-08:002010-03-01T20:39:32.454-08:00Nikmat itu begitu besar........Anak kecilku sakit panas dah dua hari ini...... sedih emang, hampir setiap malam yang ada menangis dan menangis hingga tetangga dengar smua......... bukan maksud hati merasa nelongso atau sambat istilah jawanya. tapi itulah yang terjadi. Kejadian ini membuat aku mencoba mengingat kembali akan nikmat yang tlah kurasakan sebelumnya hingga akhir ini.......... betapa banyak bahkan sangat banyak hingga aku sendiri tak bisa mengungkapkan satu persatunya.... dan salah satunya adalah nikmat sehat yang tlah kurasa sebelumnya. Bukan maksud hati ingin penderitaan diketahui orang tapi hanya ingin mengingatkan kita tak akan sehat selamanya maka dari itu tuk apa kita bersombong ria..... kita tak akan pernah merasa kuat selamanya, akan ada suatu masanya sendiri-sendiri diberi sedikit cobaan yang kita merasa sangat tidak berdaya . ya.......... salah satunya dengan sakit itu sendir. Tuk itu buat introspeksi aja waktu tak akan pernah bisa kita tarik dan putar kembali, maka ya gunakan waktu itu sebaik-baiknya.<br />
Kembali ke cobaan sakit ini rasa kerjasama dan saling menyanyangi akan timbul dari cobaan ini, semua ikut merasakan walaupun mungkin yang sakit hanya satu tapi yang lain sama-sama tak bisa tidur nyenyak, rasanya badan ikut sakit semua hingga ada suatu kata-kata bijak " saudara itu bagai satu tubuh bila didalamnya ada satu bagian yang sakit maka yang lainpun akan merasakan hal yang sama".<br />
Buat perhatian dan kasih sayang suamiku kuucap terima kasih...... walau ngantukmu kadang menggelanyutmu tapi kau berusaha mendampingi anakku mengikuti malam hingga menjelang pagi ini....<br />
Buat kakak ikut doain adik biar cepet sembuh tapi pesen ibu besok kalo adik dah sembuh diberi kasih sayang yang banyak ya kak........ boleh dikasih tantangan yang bisa membuatnya lebih tangguh menjalani kehidupan nantinya.........<br />
buat adik cepet sembuh ya dik...... sambut dunia dengan senyum dan celoteh nakalmu yang membuat hidup ni makin indah aja semua sayang kamu moga kamu belajar sabar dari setiap cobaan yang diberikan padamu ini.........Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-74616596341001974822010-02-08T23:26:00.000-08:002010-02-08T23:26:20.250-08:00PERAN HUMAS DALAM SEBUAH INSTITUSI PENDIDIKANSuatu perusahaan atau organisasi layaknya roda kehidupan, kadang berada di atas dan kadang di bawah, setiap perusahaan atau organisasi tersebut akan melibatkan banyak orang yang secara intern, dan secara ekstern tumbuh dalam masyarakat yang harus hidup dengan segala aturan-aturan yang ada.<br />
Perusahaan atau organisasi yang sedang mengalami krisis dituntut untuk dapat menanggulangi krisis tersebut dengan tepat, untuk menjaga citra dan reputasi perusahaan. Masyarakat akan melihat dan menilai kemampuan perusahaan dalam menangani dan menyelesaikan krisis. Apabila perusahaan dapat mengatasi krisis dengan baik dan penyelesaian tersebut dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait maka penilaian masyarakat akan baik. Namun sebaliknya, bila perusahaan tidak dapat menyelesaikan krisis yang ada, maka masyarakat pun akan menilai buruk kinerja perusahaan.<br />
Di Era globalisasi saat ini disertai dengan kemajuan teknologii dan peningkatan pengetahuan masyarakat, segala fenomena sosial yang terjadi di masyarakat mendapat perhatian lebih serius dari masyarakat. Kekritisan masyarakat terjadi di segala bidang, baik sosial, budaya, ekonomi, politik dan diberbagai bidang lainnya termasuk bidang pendidikan. Perhatian masyarakat dibidang pendidikan dapat terlihat pada banyaknya kasus-kasus demonstrasi baik oleh kalangan akademisi, mahasiswa, dan masyarakat luas tentang pendidikan murah, kesejahteraan dan tranparansi penggunaan anggaran pendidikan.<br />
Hal ini akan memberikan dampak positif bagi pembuat kebijakan agar dapat bekerja lebih baik dan dapat mempertanggungjawabkan semua kebijakan yang telah dan akan dilaksanakan dalam bidang pendidikan khususnya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) sebagai salah satu institusi pendidikan harus senantiasa berbenah dalam meningkatkan kualitas dan maupun kuantitas pendidikannya melalui sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta mempersiapkan para lulusannya agar dapat dengan mudah diterima didunia kerja bahkan dapat menciptakan dunia pekerjaan bagi masyarakat lainnya.<br />
Saat ini di Kota Solo saja sudah banyak institusi pendidikan lain yang menawarkan pelayanan di bidang pendidikan yang menjanjikan. Hal ini bila tidak segera diantisipasi dan FISIP UNS tidak segera berbenah diri akan tertinggal dengan persaingan-persaingan di bidang pendidikan yang lebih mengutamakan kualitas pendidikan melelui program-program yang ditawarkan.<br />
Masyarakat semakin dewasa memilih dan selektif dalam menentukan pilihan, walaupun UNS adalah salah satu dari universitas negeri di daerah Jawa Tengah tetapi bila kualitasnya tidak lebih baik dari universitas swasta maka masyarakat akan lebih memilih universitas swasta yang memberikan prospek kerja yang lebih menjanjikan.<br />
Dalam menyikapi fenomena diatas maka institusi pendidikan khususnya FISIP UNS harus mengupayakan peningkatan pengelolaan dalam bidang kualitas baik dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang kesemuanya ini bertujuan untuk meningkatkan citra FISIP UNS itu sendiri.<br />
Humas mempunyai tugas dan fungsi salah satunya menangani citra dalam sebuah institusi. Saat ini perkembangan humas sebagai salah satu profesi menjadi salah satu personal yang bertugas untuk menjawab permasalahan yang dihadapi tersebut yaitu bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara berbagai institusi dengan masyarakat pengguna demi tercapainya tujuan lembaga. <br />
Humas merupakan bidang yang mempunyai ruang lingkup kerja yang cukup luas bukan hanya sekedar melakukan hubungan denga pihak lain, memperindah penampilan melancarkan propaganda guna mencapai tujuan, kegiatan membangun relasi dengan pers dan sebagai juru bicara serta koordinator lalu lintas informasi dengan pengguna layanannya. Dengan demikian humas seharus selalu mengetahui latar belakang dari suatu kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pihak pimpinan. Orang humas dituntut mempunyai kemampuan dalam mengamati dan menganalisa persoalan, berkepribadian menarik danmampu mempengaruhi pendapat umum, menjalin kerjasama dan dapat dipercaya serta bisa menjalin hubungan baik dengan pihak lain.<br />
<br />
Membangun Image Humas FISIP UNS<br />
Saat ini pranata humas humas FISIP UNS belum dapat menentukan bentuk ideal bagi pencitraan FISIP UNS secara keseluruhan , karena pada dasarnya pranata humasnya harus mampu dan mempunyai kewenangan dalam menentukan sikap. Keberadaannya yang masih jauh dari pucuk pimpinan dan sarana prasarana yang terbatas membuat pranata humas FISIP belum dapat menjalankan tugas dan fungsi utamanya sebagai humas yang baik sebuah institusi pendidikan. Selain itu karena ruang lingkupnya yang banyak dan luas, sangat tidak memungkinkan bila tugas humas hanya dilaksanakan oleh satu personal saja. Idealnya dalam membangun citra ada sebuah tim humas yang mempunyai kewenangan, tugas, fungsi dan peranan sebagai humas FISIP. Walaupun pada dasarnya semua civitas akademika yang ada didalamnya merupakan pejabat humas yang diharapkan mampu memberikan statemen tentang FISIP UNS.<br />
Agar lembaga disukai konsumen dalam hal ini publik dan para penggunanya maka lembaga tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan publiknya sesuai dengan misi dan visi lembaga itu sendiri, dengan sikap disukai dan bukan dijauhi. Namun disukai oleh publiknya saja tidak cukup. Lembaga masih harus menanamkan kecintaan dari elemen-elemen lain yang dewasa ini memegang peranan yang sangat vital. Misalnya komunitas (dengan dukungan environmentalis), pers (pembentuk opini), para akademisi (pembentuk opini) dan pemerintah (pembentuk regulasi dan opini) <br />
Dan untuk bisa melakukan kegiatan komunikasi yang baik, seorang praktisi humas perlu memahami aspek-aspek komunikasi. Aspek-aspek atau unsur-unsur komunikasi yang dimaksud adalah :<br />
• Sources, yaitu individu atau pejabat humas yang berinisiatif sebagai sumber untuk menyampaikan pesannya<br />
• Message, suatu gagasan atau ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi, dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan)<br />
• Channel, yaitu berupa media, sarana, atau saluran yang digunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.<br />
• Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negative menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut.<br />
<br />
Fungsi Humas pada manajemen perusahaan dalam arti Humas/Public Relations dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah atau timbal balik antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya. Sehingga dapat terwujud suatu kesepahaman dan saling pengertian antar keduanyaSesuai tujuannya menciptakan kesepahaman dan saling pengertian, Public Relations didefinisikan oleh The British Institute of Public Relations adalah sebagai berikut:<br />
a. Public Relations activity is management of communication between an organizations and its publics<br />
(aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya)<br />
b. Public Relations practise is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organizations and its publics<br />
(praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan, berusaha dan menciptakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi/perusahaan dengan khalayaknya) <br />
<br />
Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kegiatan PR bertujuan untuk menciptakan saling kesepahaman antara organisasi/perusahaan akan selalu siap menghadapi semua pendapat dan tuntutan publiknya, sehingga dapat tercipta iklim yang menyenangkan bagi kedua belah pihak. Adapun khalayak atau publik yang dimaksud oleh kedua definisi diatas adalah yang terkait atau berhubungan dengan organisasi/perusahaan tersebut.<br />
<br />
Tugas dan Peran <br />
Menurut Onong Uchjana Effendy Fungsi kehumasan dalam organisasi / perusahaan dapat dijabarkan menjadi dua bentuk :<br />
1. Hubungan Masyarakat sebagai teknik komunikasi<br />
Hubungan masyarakat sebagai teknik komunikasi merupakan kegiatan yang tidak terlembaga secara khusus dalam bagian tertentu dari suatu organisasi. Fungsi hubungan masyarakat dalam organisasi ini diambil alih oleh pimpinan organisasi itu sendiri. Karena yang dilakukan adalah komunikasi, maka humas mempunyai pengertian teknik komunikasi.<br />
2. Hubungan Masyarakat sebagai metode komunikasi<br />
Hubungan Masyarakat sebagai metode komunikasi sering disebut sebagai humas sebagai lembaga. Humas sebagai lembaga umumnya hanya terdapat pada organisasi-organisasi besar karena kegiatan berkomunikasi dengan public tidak mungkin dilakukan oleh si pemimpin organisasi itu sendiri<br />
Komunikasi menjadi inti terbinanya jalinan hubungan yang baik, dan harus terangkum dalam strategi perusahaan yang baik pula. <br />
<br />
Public Relations memiliki peranan yang sangat strategis dalam sebuah organisasi / perusahaan baik sebagai praktisi maupun sebagai professional. Seperti yang dikemukakan oleh Dozier and Broom, yang dikutip oleh Rosady Ruslan :<br />
1. Penasehat Ahli (expert preschiber)<br />
Seorang praktisi PR harus mamiliki kemampuan untuk dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian setiap masalah yang terjadi antara perusahaan dengan publiknya (Public Relationship).<br />
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)<br />
Praktisi harus mampu menjadi fasilitator atau mediator yang menjembatani antara manajemen dengan publiknya. Untuk mengetahui keinginan dan harapan public terhadap manajemen. Di sisi lain PR juga dituntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya, sehingga dengan adanya komunikasi dua arah antara manajemen dan publiknya, diharapkan tercipta saling pengertian, percaya, menghargai dan mendukung bagi kedua belah pihak.<br />
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Probem Solving Process Fasilitator)<br />
Dalam proses pemecahan masalah PR merupakan bagian dari tim manajemen. Peran yang diambil PR dalam tim adalah membantu pimpinan organisasi / perusahaan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi organisasi / perusahaan, mulai dari penasehat hingga pengambilan keputusan dan tindakan. Bila perusahaan mengalami krisis, biasanya akan membentuk sebuah tim yang dikoordinir oleh ahli PR dengan melibatkan departemen lain untuk membantu perusahaan menyelesaikan krisis.<br />
4. Teknisi Komunikasi (Communications Technician).<br />
Peran PR sebagai teknisi komunikasi adalah sebagai journalist in residenta yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi.<br />
Jadi seorang praktisi PR harus memiliki kemampuan manajerial (managerial) skill dan juga kemampuan teknis (technician skill) mengingat perannya yang sangat strategis didalam suatu perusahaan.<br />
Belajar dari Institut Pertanian Bogor, disana terdapat sebuah unit humas dengan nama PROHUMASI IPB yang mempunyai tugas pokok mengelola kegiatan promosi, kehumasan dan hubunngan alumni dengan berbagai media dan mempiliki fungsi sebagai salah satu unit kerja yang melaksanakan tugas public relations, termasuk diseminasi kebijakan pimpinan dan menangani opini publik, unit promosi keunggulan intitusi, unit yang mengelola pembinaan alumni dan unit yang mengelola protokoler dan tata laksana hubungan masyarakat. PROHUMASI IPB ini diberi mandat dalam mewujudkan citra dan reputasi IPB melalui promosi, hubungan masyarakat, hubungan alumni serta pengelolaan protokoler dan tata seremonial lainnya.<br />
Lebih lanjut hal-hal penting yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasi baku meliputi :<br />
1. Diseminasi Kebijakan IPB<br />
2. Membangun Citra IPB<br />
3. Pengelolaan opini publik dan layanan liputan<br />
4. IPB News<br />
5. Pemutakhiran website<br />
6. Promosi IPB<br />
7. Physical Branding, pemasangan media luar ruangan dan majalah didinding<br />
8. Penyelenggaraan keramaian dan hiburan<br />
9. Hubungan masyarakat lingkar kampus.<br />
<br />
Selain itu dalam struktur organisasi keberadaan humas, berada dilevel yang dekat dengan pembuat kebijakan sehingga tidak selalu kehilangan peristiwa/moment yang terjadi dalam setiap langkah kemajuan IPB. Bahkan Prohumasi IPB mempunyai ruang dan pimpinan yang terjalin erat lewat Kepala Kantor Humas yang membawahi Kepala Bidang (Kabid) Promosi, Kabid. Protokoler, Kabid. Humas dan Alumni serta Kepala Seksi Administrasi Umum yang mempunyai kewenangan dalam pendanaan kegiatan humas ini.<br />
<br />
Melihat kompleknya ruang lingkup humas ini, bila FISIP UNS akan melangkah menuju membangun citra FISIP UNS yang positif dimasa mendatang paling tidak, persiapan sarana penunjang bagi kegiatan kehumasan di FISIP UNS sangat dibutuhkan misalnya penyediaan seperangkat komputer, khusus untuk pekerjaan humas, ruangan/kantor yang representatif dengan ukuran minimal 30 meter persegi yang nantinya di tempatkan ruang rapat kecil/transit tamu FISIP UNS dengan semua perangkat mebelernya. Namun demikian bila menginginkan sesuatu yang ideal sangatlah sulit, karena terhalang adanya keterbatasan anggaran dan ruang, Namun demikian semua itu diharapkan sebagai aset demi terwujudnya image positif FISIP UNS di masyarakat dan bagi FISIP UNS itu sendiri di kancah nasional maupun internasional.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Maryani<br />
Pranata Humas FISIP UNSPunya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-49767525154410299662010-02-08T21:02:00.000-08:002010-02-08T21:02:21.933-08:00PERAN HUMAS DALAM MANAJEMEN KRISISI. Pendahuluan<br />
Suatu perusahaan atau organisasi layaknya roda kehidupan, kadang berada di atas dan kadang di bawah, sudah sewajarnya pula apabila suatu perusahaan atau organisasi mengalami krisis. Dapat dikatakan demikian karena perusahaan atau organisasi tersebut melibatkan banyak orang yang secara intern, dan secara ekstern tumbuh dalam masyarakat yang harus hidup dengan segala aturan-aturan yang ada. Krisis juga dapat disebabkan oleh sesuatu yang bersifat mendadak diluar kendali manusia dan hal-hal yang berkaitan dengan produk maupun bidang usaha yang dijalani oleh suatu perusahaan atau organisasi.<br />
Perusahaan yang sedang mengalami krisis dituntut untuk dapat menanggulangi krisis tersebut dengan tepat, untuk menjaga citra dan reputasi perusahaan. Masyarakat akan melihat dan menilai kemampuan perusahaan dalam menangani dan menyelesaikan krisis. Apabila perusahaan dapat mengatasi krisis dengan baik dan penyelesaian tersebut dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait maka penilaian masyarakat akan baik. Namun sebaliknya, bila perusahaan tidak dapat menyelesaikan krisis yang ada, maka masyarakat pun akan menilai buruk kinerja perusahaan.<br />
Dalam masalah penanganan krisis, dituntut kepiawaian seorang praktisi public relations (PR) atau humas dalam menjalankan perannya. Para praktisi humas harus mampu menjadi mediator yang menjembatani hubungan antara manajemen dan penyebab dari krisis, baik itu dari sisi internal maupun eksternal. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar media, bukan suatu hal yang mustahil jika sebuah permasalahan eksternal akan berkembang menjadi permasalahan publik. Untuk itu, seorang praktisi humas harus mampu mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar.<br />
Begitu pula dengan instansi seperti perguruan tinggi, tidak akan pernah lepas dari namanya sorotan dalam kebijakan yang akan dan telah dilakukan, fasilitas utama dan pendukung yang dimiliki maupun eksistensinya di dunia pendidikan yang menuntut transparansi dalam semua bidang. Uniiversitas Sebelas Maret UNS) sebagai salah satu instansi dituntut untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan visi dan misinya sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini. Bila belum sesuai dengan keinginan masyarakat akan ada pihak-pihak yang merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan. Salah satu tugas dari Pendidikan tinggi adalah mempersiapan sumber daya manusianya agar menjadi manusia yang terampil dan punya pengetahuan yang efisien, handal, dan mampu menciptakan lapangan kerja baru. <br />
Keberadaan UNS sebagai salah satu perguruan tinggi yang bertekad mewujudkan cita-citanya sebagai The Word Class University tidak bisa berjalan mulus, banyak rintangan yang harus dihadapi baik itu dari pihak internal maupun eksternal yang memerlukan penanganan tanpa membuat persoalan baru. <br />
Seperti program pendidikan murah, yang saat ini didengungkan oleh pemerintah, namun melihat kenyataan di lapangan hal ini belum dapat diterapkan karena adanya isu tentang komersialisasi bidang pendidian sehingga pendidikan hanya akan dinikmati oleh sebagian orang saja terutama orang –orang yang kaya atau berkecukupan. Melihat kompleknya permasalahan bidang pendidikan alangkah bijaknya seandainya setiap instansi dapat menempatkan praktisi humas yang memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam mengelola setiap isu yang terjadi baik itu yang menyangkut pencintraan organisasi maupun penanganan krisis yang dialaminya. Langkah-langkah apa yang bisa dilakukan dalam menangglangi krisis itu. Mengingat fungsi humas yang sangat strategis sebagai alat komunikasi dan koordinasi organisasi ikut berperan sebagai pembawa informasi menyangkut kepentingan organisasi dan kebijakan manajemen.<br />
II. Permasalahan<br />
Bagaimana seharusnya seorang humas dapat berperan dalam kondisi krisis dan Langkah-langkah apa yang dilakukan dalam menanggulangi krisis di instansinnya itu ?<br />
III. Pembahasan<br />
1. Komunikasi<br />
Menurut Harold Laswell, komunikasi didefinisikan sebagai Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana ?, Pengertian komunikasi Lasswell ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yaitu: Sources (sumber komunikasi atau komunikator), yaitu individu atau pejabat humas yang memiliki kebutuhan untuk menyampaikan pesan, Message (pesan), yaitu apa yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan), berupa gagasan, ide berupa informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan yang bersifat pendidikan, emosi dan sebagainya, Channel (saluran komunikasi atau media), yaitu media, sarana atau saluran yang digunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan kepada khalayaknya, Receiver (penerima atau komunikan), yaitu pihak yang menerima pesan, perseorangan maupun khalayak luas (publik) yang dijangkau oleh organisasi/perusahaan, Effect, yaitu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, baik positif maupun negatif, menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi <br />
Komunikasi antar manusia dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan. Biasanya kategorisasi tingkatan komunikasi tersebut berdasarkan jumlah peserta komunikasi yang terlibat, dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi yang sedikit hingga komunikasi yang melibatkan jumlah peserta lebih banyak. Joseph A. Devito dalam bukunya mengungkapkan kategori komunikasi antara lain: Komunikasi Intrapribadi, Komunikasi Antarpribadi, Komunikasi Kelompok kecil, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Antarbudaya, dan Komunikasi Massa<br />
2. Public Relations/ Humas<br />
Salah satu alat dalam komunikasi yang digunakan perusahaan untuk membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi serta kerjasama suatu perusahaan dengan publiknya agar program-program yang telah direncanakan dapat tercapai dengan menggunakan praktisi Public Relations atau Humas.<br />
Pada dasarnya kegiatan kehumasan bertujuan untuk menciptakan saling kesepahaman antara organisasi/perusahaan dan selalu siap menghadapi semua pendapat dan tuntutan publiknya, sehingga dapat tercipta iklim yang menyenangkan bagi kedua belah pihak. Menurut Rhenald Kasali dalam Manajemen Public Relation mengklasifikasikan khalayak/public sebagai berikut : <br />
a. Publik Internal dan Publik Eksternal<br />
Publik Internal adalah publik yang didalam perusahaan. Sedangkan Publik Eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan.<br />
b. Publik Primer, Sekunder dan Marjinal<br />
Tidak semua elemen dalam stakeholder perlu diperhatikan perusahaan. Publik primer yang terdiri dari pemegang saham, karyawan, konsumen serta pihak lain yang mempunyai kepentingan secara langsung kepada perusahaan. Sedangkan publik yang kurang penting disebut public sekunder dan yang termasuk didalamnya adalah LSM pemerhati lingkungan dan serikat pekerja. Publik yang dapat diabaikan disebut publik marjinal yang antara lain kelompok keagamaan dan partai politik<br />
c. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan<br />
Karyawan dan konsumen adalah publik tradisional yaitu publik yang keberadaannya saat ini langsung dibutuhkan oleh perusahaan. Sedangkan mahasiswa, peneliti dan konsumen potensial, adalah publik masa depan yaitu yang keberadaannya dibutuhkan dikemudian hari.<br />
d. Proponents, Opponents dan Uncommited<br />
Diantara publik Public Relations terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents) yaitu yang tidak sejalan dengan kebijakan perusahaan, yang memihak (proponents) yaitu publik yang setuju dengan kebijakan perusahaan dan ada yang tidak perduli (uncommitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan. <br />
e. Silent Majority dan Vocal Majority<br />
Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan komplain atau mendukung perusahaan, akan dibedakan antara yang aktif (vocal) dan yang pasif (silent). Publik yang aktif inilah yang sering menunjukkan sikap tidak mendukungnya terang-terangan, seperti LSM lingkungan. Sementara itu publik yang pasif adalah publik yang tidak terlalu menonjol dalam menunjukkan rasa ketidaksukaannya, seperti kelompok konsumen yang kurang puas terhadap produk perusahaan.<br />
2.1. Fungsi Public Relations<br />
Unong Uchjana Effendy menjabarkan fungsi kehumasan dalam organisasi/perusahaan menjadi dua bentuk yaitu : <br />
1. Teknik komunikasi yaitu kegiatan yang tidak terlembaga secara khusus dalam bagian tertentu dari suatu organisasi. Fungsi hubungan masyarakat dalam organisasi ini diambil alih oleh pimpinan organisasi itu sendiri dalam bentuk komunikasi.<br />
2. Metode Komunikasi yaitu humas sebagai lembaga. Humas sebagai lembaga umumnya hanya terdapat pada organisasi-organisasi besar karena kegiatan berkomunikasi dengan publik tidak mungkin dilakukan oleh si pemimpin organisasi itu sendiri<br />
Komunikasi menjadi inti terbinanya jalinan hubungan yang baik, dan harus terangkum dalam strategi perusahaan. Humas atau Public Relations memiliki peranan yang sangat strategis dalam sebuah organisasi/perusahaan baik sebagai praktisi maupun sebagai profesional. Menurut Dozier and Broom, seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan adalah :<br />
1. Penasehat Ahli (expert preschiber), yaitu seorang praktisi PR harus memiliki kemampuan membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian setiap masalah yang terjadi antara perusahaan dengan publiknya (Public Relationship).<br />
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) yaitu Praktisi humas harus mampu menjadi fasilitator atau mediator yang menjembatani antara manajemen dengan publiknya dan mengetahui keinginan dan harapan public terhadap manajemen. Di sisi lain PR juga dituntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya, sehingga dengan adanya komunikasi dua arah antara manajemen dan publiknya, diharapkan tercipta saling pengertian, percaya, menghargai dan mendukung bagi kedua belah pihak.<br />
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Probem Solving Process Fasilitator)<br />
Dalam proses pemecahan masalah PR merupakan bagian dari tim manajemen. Peran yang diambil PR dalam tim adalah membantu pimpinan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi, mulai dari penasehat hingga pengambilan keputusan dan tindakan. Bila perusahaan mengalami krisis, biasanya akan membentuk sebuah tim yang dikoordinir oleh ahli PR dengan melibatkan departemen lain untuk membantu perusahaan menyelesaikan krisis.<br />
4. Teknisi Komunikasi (Communications Technician). Peran PR sebagai journalist in residenta yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi. Sehingga seorang praktisi PR harus memiliki kemampuan manajerial (managerial) skill dan juga kemampuan teknis (technician skill) mengingat perannya yang sangat strategis didalam suatu perusahaan.<br />
Kegiatan dan sarana menurut Henry Fayol seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan guna mendukung tujuan dan strategi manajemen sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :<br />
• Building Corporate Identity and Image (Menciptakan Identitas dan Citra Perusahaan)<br />
a. PR berusaha menciptakan citra yang positif dengan berbagai aktivitas atau kepedulian sosial (social care) terhadap masyarakat sekitarnya (community relations) dan public internalnya (employee relations)<br />
b. Menciptakan identitas dan citra perusahaan melalui berbagai program kerja atau aktivitas PR yang berguna untuk menumbuhkan pemahaman, pengertian, kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge) publik terhadap lembaga atau perusahaan yang diwakilinya<br />
• Facing Crisis (Mengatasi Krisis yang Terjadi) yaitu menangani komplain dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan Public Relations Recovery of Image yang bertugas memperbaiki Lost of Image and Damage<br />
• Promotion Public Causes yaitu mempromosikan aspek kemasyarakatan yang menyangkut kepentingan publik.<br />
Seperti yang sudah dijelaskan dimuka, Public Relations juga memiliki fungsi dalam penanganan krisis yang terjadi di perusahaan. Begitu juga dengan Eksternal Public Relations, juga harus mampu menghadapi krisis eksternal yang terjadi di sebuah perusahaan. Seperti krisis dengan lingkungan sekitar.<br />
3. Manajemen Krisis<br />
Setiap instansi pasti pernah atau akan mengalami krisis. sebuah krisis dapat menjadikan perusahaan itu semakin baik atau bertambah buruk tergantung daripada bagaimana pihak manajemen mempersepsikan dan mengambil langkah langkah dalam menangani krisis tersebut. Krisis bisa dikatakan sebuah titik balik (turning point) untuk menjadikan sebuah perusahaan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Penanganan krisis yang baik tentunya akan menghasilkan kepuasan dan kemenangan dari semua pihak. Tetapi bila ditangani dengan langkah buruk, maka akan memakan korban, atau yang lebih parah perusahaan tersebut akan mengalami kehancuran.<br />
Menurut Rosady Ruslan, situasi krisis akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut:<br />
a. Meningkatkan intensitas masalah<br />
b. Menjadi sorotan public<br />
c. Menggangu aktivitas sehari-hari dan menggangu citra perusahaan<br />
d. Merusak system kerja, etos kerja dan mengacaukan sendi-sendi perusahaan secara total yang mengakibatkan lumpuhnya kegiatan.<br />
e. Membuat masyarakat ikut panik<br />
f. Mengundang campur tangan pemerintah, yang mau tidak mau harus turut mengatasi masalah yang timbul<br />
Dampak atau efek dari krisis tersebut, tidak saja merugikan perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga masyarakat tertentu, yang ikut merasakan akibatnya.Dan menurut Rosady Ruslan ada empat kiat atau strategi dalam penanggulangan yaitu mengidentifikasi krisis, menganalisis krisis, mengatasi krisis, dan mengevaluasi krisis.<br />
Dalam menghadapi krisis, perusahaan biasanya akan melakukan tindakan untuk mengendalikan dan menanggulangi krisis tersebut. Cara inilah yang biasa disebut dengan manajemen krisis. Dalam menanggulangi dan mengendalikan krisis hingga proses pemulihan citra perusahaan (corporate image recovery). Biasanya perusahaan akan membentuk tim khusus sebagai manajemen krisisnya.<br />
Dalam manajemen krisis, tim tidak hanya akan berhadapan dengan para wartawan, tetapi juga akan berhadapan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Para anggota tim manajemen krisis dituntut untuk dapat memberikan informasi yang sebenarnya.<br />
Mengadopsi tahapan penanganan krisis yang dikembangkan oleh Steven Fink, yaitu dengan konsep terminologi kedokteran langkah-langkah yang dapat diambil oleh praktisi humas adalah :<br />
1. Tahap Prodromal yaitu tahap peringatan awal dimana pada tahap ini instansi masih dalam keadaan baik, namun gejala gejala krisis sudah mulai nampak. . Untuk itu setiap praktisi humas harus jeli dalam mengartikan setiap gejala yang ada.<br />
2. Tahap Akut yaitu tahap ketika orang mengatakan telah terjadi krisis. Pada tahap ini reaksi sudah bermunculan dengan isu yang sudah menyebar. Berapa lama dan berapa kerugian yang timbul tergantung eksekutif yang mengendalikan krisis.<br />
3 Tahap Kronis yaitu tahap dimana sering sebagai the clean up phrase atau the post mortem. Yaitu krisis sudah mulai reda, dan yang tersisa adalah korban dari sebuah krisis.<br />
4 Tahap Reduksi yaitu tahap terakhir dari empat tahap krisis. Akan tetapi crisis manager tetap harus berhati-hati, karena bukannya tidak mungkin krisis tersebut akan muncul kembali.<br />
Siklus Krisis perusahaan menurut Steven Fink, sebagai berikut :<br />
<br />
<br />
Bagan 1.1: Siklus krisis dalam perusahaan (Sumber: Rhenald Kasali: 226)<br />
Humas berperan penting dalam mengatasi krisis yang dialami oleh perusahaan / organisasi, sehingga seorang praktisi humas akan berupaya mempercepat masa turning poin dari tahap prodromal ke tahap resolusi :<br />
<br />
Bagan 1.2: Siklus krisis yang dikehendaki dalam perusahaan <br />
(Sumber: Rhenald Kasali)<br />
4. Manajemen Strategis Humas<br />
Manajemen strategis juga bermanfaat untuk mendeteksi krisis sebelum terjadi dan membuat organisasi lebih responsif dan waspada terhadap perubahan lingkungannya. Misalnya perubahan – perubahan peraturan, kegiatan politik, situasi ekonomi, perkembangan teknologi, perkembangan jumlah penduduk, dan sebagainya. Oleh karena itu manajemen strategis untuk humas bisa diartikan sebagai segala sesuatu menyangkut hal – hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar.<br />
Humas sebagai salah satu komponen organisasi mempunyai tujuan strategis, yaitu membaca dan menganalisa rintangan yang muncul dari luar (kebijakan pemerintah yang ditetapkan, ketidakpahaman civitas akademika UNS, dll) maupun dari dalam (demontrasi mahasiswa, mogokan karyawan, pengrusakan, sikap tidak terpuji, dan lain –lain) agar UNS dapat berjalan dengan baik mencapai tujuannya. Humas diharapkan mampu memberi sumbangan yang besar bagi instansi dengan mengembangkan hubungan–hubungan (relations) yang harmonis dengan stakeholdersnya agar UNS dapat mengembangkan kemampuan mencapai tujuannya.<br />
Dalam menghadapi suatu krisis, posisi humas kadang dapat menjadi serba salah. Ia dituntut menjalin hubungan dengan pihak – pihak yang strategis dan sering dianggap sebagai juru bicara. Tetapi sebenarnya ia tidak lebih dari sekedar pelaksana biasa yang tidak tahu apa apa, karena kedudukannya tidak sesuai dengan peranannya. Diletakkan di bagian ketiga atau lebih rendah dari itu dalam suatu organisasi atau perusahaan, sehingga terkadang fungsi humas tidak diikutkan dalam perumusan objective organisasi tetapi didelegasikan atau hanya sebagai pelaksana semata. Oleh karena itu model strategic management untuk humas dapat diterapkan guna menggambarkan dua peran humas dalam manajemen strategis secara menyeluruh dan dalam kegiatan humas itu sendiri.<br />
Seperti yang dikemukakan James E. Grunig dan Fred Repper yang dikutip Rhenald Kasali dalam ada tujuh tahapan strategik management untuk public relations. Tiga tahapan pertama mempunyai cakupan luas sehingga lebih bersifat analitis. Empat langkah selanjutnya merupakan penjabaran dari tiga tahap pertama yang diterapkan pada unsur yang berbeda-beda<br />
1. Tahap Stakeholders, Sebuah perusahaan/organisasi mempunyai hubungan dengan publiknya bilamana perilaku organisasi tersebut memberi pengaruh pada stakeholdersnya atau sebaliknya. Public relations harus melakukan survei untuk terus membaca perkembangan lingkungannya, dan membaca perilaku organisasinya serta menganalisis konsekuensi yang akan timbul. Komunikasi yang dilakukan secara kontinu dengan stakeholders ini membantu organisasi untuk tetap stabil<br />
2. Tahap Publik, Publik terbentuk ketika perusahaan/organisasi menyadari adanya problem tertentu. Dengan kata lain publik selalu eksis bilamana ada problem yang mempunyai potensi akibat (konsekuensi) terhadap mereka yang sangat selektif dan spesifik terhadap suatu kepentingan tertentu (problem) tertentu.<br />
3. Tahap Isu, publik yang muncul sebagai konsekuensi dari adanya problem dan menciptakan ”isu”. Yang dimaksud dengan ”isu” disini bukanlah isu dalam arti kata negatif, melainkan suatu tema yang dipersoalkan. Public relations perlu mengantisipasi dan responsif terhadap isu – isu tersebut. Langkah ini lebih dikenal sebagai Issues Management. Pada tahap ini media memegang peranan sangat penting karena media akan mengangkat suatu pokok persoalan kepada masyarakat dan masyarakat akan menanggapinya media mempunyai peranan yang sangat besar dalam perluasan isu dan, bahkan membelokkan sesuai dengan persepsinya. Media dapat melunakkan sikap publik atau, sebaliknya, meningkatkan perhatian publik, khususnya bagi hot issue, yakni yang menyangkut kepentingan publik yang lebih luas.<br />
Issues management pada tahap ini perlu dilakukan secara simultan dan cepat, dengan melibatkan komunikasi personal dan sekaligus komunikasi dengan media massa.<br />
4. public relations perlu mengembangkan objective formal seperti komunikasi, akurasi, pemahaman, persetujuan, dan perilaku tertentu terhadap program – program kampanye komunikasinya<br />
5. public relations harus mengembangkan program resmi dan kampanye komunikasi yang jelas untuk menjangkau objective di atas.<br />
6. public relations, khususnya para pelaksana, memahami permasalahan dan dapat menerapkan kebijakan kampanye komunikasi<br />
7. public relations harus melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaantugasnya untuk memenuhi pencapaian objective dan mengurangi konflik yang mungkin muncul di kemudian hari.<br />
Saat ini di Universitas Sebelas Maret, peran tenaga humasnya belum maksimal dan dalam taraf pelaksana belum seperti yang diharapkan, masih banyak kajian yang lebih luas tentang kehumasan sehingga diperlukan perhatian dari banyak pihak untuk dapat mempersiapkan tenaga humas yang saat ini sudah ada baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga menjadi tenaga humas yang handal dan mampu mengangkat citra positif UNS dalam kancah nasional maupun Internasional.<br />
IV. Kesimpulan dan Saran<br />
A. Kesimpulan <br />
1. Praktisi Humas yang ditunjuk sebagai tim penanggulangan krisis harus menentukan tujuan yang akan dicapai dalam penyelesaian kasus ini. Setelah itu humas juga harus menyusun langkah-langkah dan program yang akan dilakukan dalam mengendalikan krisis.<br />
2. Komunikasi internal bertujuan untuk memberikan semangat kepada karyawan untuk memperkokoh persatuan dan menjaga kekompakan, berita negatif tentang perusahaan yang beredar di media massa membuat citra terpuruk di mata publik. Sedangkan komunikasi eksternal bertujuan untuk membina hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat agar dapat membantu dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, menyadarkan akan tanggng jawab bersama, menumbuhkan rasa memiliki dari masyarakat.<br />
B. Saran<br />
1. Bila ada status krisis baik itu besar/kecil harus dapat diatasi dengan cepat dan tuntas karena krisis yang kecilpun akan menjadi besar bila tidak tertangani dengan baik. Sehingga krisis cenderung menjadi meluas dan merugikan banyak pihak. Seorang humas hendaknya bersikap cepat dan tanggap dalam menyikapi semua gejolak yang terjadi di masyarakat sehingga tidak berkembang menjadi suatu krisis yang dapat merugikan instansi.<br />
2. Melihat akar permasalahannya , maka humas harus senantiasa membangun komunikasi. Jangan hanya saat terjadi konflik di masyarakat. Dalam menentukan strategi manajemen, komunikasi eksternal harus menjadi bagian penting yang tidak boleh diabaikan, dan pada masa yang akan datang sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan opini yang berkembang di masyarakat.<br />
3. Sebagai sebuah unit kerja, Humas memegang tanggung jawab dan penciptaan komunikasi yang baik antara manajemen dan masyarakat, sehingga bidang ini nantinya dapat benar – benar menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan para stakeholder-nya<br />
<br />
Maryani Pranata Humas FISIP UNSPunya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-71247554363968406852010-02-08T20:25:00.000-08:002012-04-02T21:03:00.081-07:00MEMBANGUN CITRA DENGAN IKLANMEMBANGUN CITRA DENGAN IKLAN<br />
Oleh : Maryani (Pranata Humas FISIP UNS)<br />
<br />
<br />
A. Pendahuluan<br />
Iklan merupakan sebuah sarana untuk mempromosikan barang atau jasa yang ingin ditawarkan, terutama kepada masyarakat. Melalui sebuah iklan , sebuah produk dapat dikenal dan dicari oleh khalayak. Potensi iklan sangat besar dan luar biasa dalam upaya mempengaruhi, membentuk opini dan persepsi masyarakat. Kepercayaan akan suatu produk akan terbentuk melalui iklan dan dikatakan berhasil bila mampu mendorong konsumen untuk mamakai bahkan mendorong orang lain melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya.<br />
Salah satu media iklan yang sering dipakai adalah media cetak. Dalam iklam media cetak dapat digunakan sebagai salah satu upaya menciptakan kesadaran produk. Iklan ini dapat menjangkau sasaran lebih fokus. Khalayaknya dapat dipilih, dan dipilah menurut segmentasi produk dan target pasarnya. Sebagai media yang paling awal, media cetak tidak ketinggalan jaman. Media ini mampu bertahan dan mempunyai pasar tersendiri. Walau jika dibandingkan media lain seperti televisi, radio dan internet saat ini yang mempunyai sensasinya luar biasa, media cetak ini mampu mendorong publiknya mencari toko atau alamat yang ditampilkan dan melakukan sesuai dengan yang diinginkannya.<br />
Pada dasarnya setiap iklan akan senantiasa dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan obyek yang sebelumnya diakui mempunyai kelebihan dan diakui banyak orang misalnya bunga, wanita, atau warna yang dibuat kontras sehingga menimbulkan rasa penasaran yang berujung pada rasa simpati dan empati yang mendalam.<br />
Obyek dalam suatu iklan mencerminkan isi atau pesan yang ingin disampaikan oleh produsen ini terhadap pangsa pasar yang dibidiknya.<br />
Selain itu, iklan juga mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi pikiran khalayak sehingga muncul pencitraan dalam iklan itu sendiri. Misalnya pada iklan pencerah wajah atau makanan yang dianggap sangat penting bagi manusia. Pencitraan yang terjadi akibat kedua iklan tersebut menyebabkan adanya keresahan pada sebagian orang yang merasa belum memakai produk tersebut akan mempunyai keinginan tersebut mengikuti atau menggunakan produk yang telah diiklankan ini. Hal ini bisa dilatar belakangi karena tuntuan budaya , gaya hidup dan rasa gengsi bila tidak menggunakan produk yang diiklankan.<br />
Cara pengemasan yang menarik walaupun sebenarnya ada rekayasa dalam proses kreatifnya menimbulkan kesan dan daya tarik tersendiri terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Penciptaan kesan dapat menjadi identitas dari kualitas dan kemewahan barang itu sendiri.<br />
Iklan benar-benar memiliki kekuatan untuk membangkitkan rangsangan yang tidak disadari manusia. Masyarakatpun sering tidak menyadari saat mereka telah membeli citra dan gaya hidup yang telah iklan tawarkan. Penguatan karakter yang telah ada sebelum misalnya makanan enak adalah makan yang mengandung zat x, pria idaman adalah yang memiliki tubuh berotot, tinggi dan tegas, wanita menarik adalah semampai, lemah lembut, berambut panjang, berwajah putih dan masih banyak lagi lainnya , hal ini akan mempersempit pilihan-pilihan yang dihadirkan dalam iklan-iklan lainnya dan menamkan sesuatu yang baru tentang pemahaman yang telah bergeser secara mendasar dan lebih sempit.<br />
<br />
B. Rumusan Masalah <br />
a. Seberapa jauh iklan mampu membangun suatu citra?<br />
b. makna apa yang bisa tersampaikan oleh sebuah iklan?<br />
<br />
C. Pembahasan<br />
Simbolisasi iklan yang ada telah mempersempit makna gaya hidup yang sangat luas. Pencitraan yang dilakukan oleh iklan hanya pada konsep fisik saja. Sehingga banyak masyarakat yang berusaha bersikap, berbuat atau melakukan yang sama dengan iklan yang telah dilihatnya. Iklan di media merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk menciptakan kesadaran terhadap produk tertentu. Iklan menggambarkan obyek dengan penuh pesona.<br />
Media merupakan suatu forum guna menampilkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan masyarakat. Media juga berperan sebagai pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian seni , simbol tapi juga pengembangan mode, gaya hidup dan norma. <br />
Media juga mempunyai kekuatan dan merupakan suatu ”senjata” yang efektif dalam menarik perhatian umum secara langsung, membujuk opini, mempengaruhi perilaku dan membangun kepercayaan publik. <br />
Dalam menjalankan fungsinya kepada publik, media menyebarkan pengaruh dan mempengaruhi masyarakat, tempat bertukar pikiran, dan sarana memperoleh informasi apa saja yang sesuai dengan jenis media itu sendiri. Masyarakat tidak berubah dengan sendirinya, perubahan sosial yang terjadi bisa dipercepat dengan adanya media sebagai sarana dan salurannya menyampaikan informasi , gagasan dan ide masyarakat lainnya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain.<br />
Pada media cetak, pesan visual yang disampaikan bersifat statis, terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto. Keuntungannya pada media cetak ini informasi yang disampaikan dapat disimpan dan bertahan lebih lama. Berbeda dengan media elektronik, kelebihannya mampu menghasilkan suara dan gambar namun bergerak namun dalam penyajiannya sangat terbatas dan mudah usang bila iklan produk yang sama diulang-ulang tidak diganti.<br />
Dalam membangun sebuah citra, kita dapat memilih apakah media cetak atau elektronik yang kita inginkan tergantung pada tujuan iklan dan tentu budget/ anggaran yang tersedia.<br />
<br />
C.1. Menyiapkan iklan yang menarik<br />
Ada beberapa hal yang harus kita fikirkan terlebih dahulu sebelum kita menentukan media pa yang akan kita gunakan, apa media cetak atau elektronik. Hal ini penting karena ada beberapa hal yang memang berbeda bila kita menggunakan media yang berbeda pula. Bila dengan media elektronik, mungkin kita memerlukan model iklan beserta seluruh event organizernya serta yang pasti budget yang lebih banyak jika dibanding dengan media cetak untuk itu yang perlu dipersiapkan adalah : <br />
1. media apa yang akan digunakan<br />
2. Judul. Judul berfungsi untuk menarik perhatian awal konsumen. Judul hendaknya ringkas dan mengandung isi pesan sehingga ada daya tarik bagi yang melihatnya.<br />
3. Naskah. Naskah berfungsi untuk menjelaskan produk atau jasa yang ingin ditawarkan sehingga mengarahkan pada konsumennya untuk berpikir, bersikap bahkan bertindak sesuai dengan pesan naskah yang disampaikan. Naskah ini berisi tentang keistimewaan produk atau jasa yang diiklankan dibanding dengan produk atau jasa lainnya, sehingga diperlukan kreativitas yang tinggi .<br />
4. Ilustrasi. Ilustrasi bisa berupa foto, warna, diagram, peta, grafik dan tanda-tanda lain yang dapat mengungkapkan lebih cepat maksud dan tujuan yang ingin dicapai dibandingkan dengan menggunakan teks. Ilustrasi ini berfungsi untuk menarik perhatian dengan menonjolkan keistimewaan produk dan jasa yang menjelaskan pernyataan yang bersifat khas dan mendukung judul sehingga merangsang minat konsumen untuk membaca, atau bahkan menggunakan produk yang ditawarkan.<br />
5. Durasi dan waktu yang diperlukan bila menggunakan media elektronik. Waktu yang singkat bukan berarti lebih buruk tapi melihat segmen pasar yang diinginkan siapa yang ingin dibidik waktu itulah ditayangkan dalam durasi singkat tapi pesan yang ingin disampaikan dapat diterima.<br />
6. logo dan merek dagang, ini berfungsi sebagai pembeda antara satu produk dan produk lain juga memberikan kekhasan tersendiri pada produk yang sama dengan produsen yang berbeda.<br />
7. Warna, warna selain dimaksudkan untuk menarik perhatian juga dapat memberikan suasana yang berbeda yang dapat merangsang psikologis seseorang sesuai dengan yang diingainkan.<br />
<br />
C.2. Iklan sebagai proses komunikasi<br />
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses pemyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Prosesnya sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu proses komunikasi primer dan proses komunikasi sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang itu misalnya bahasa, gambar, warna dan lain sebagainya yang intinya dapat menghubungkan antara komunikator dan komunikannya. Sedangkan komunikasi sekunder adalah yaitu proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua , misalnya melalui surat kabar, radio, lelevisi dan internet atau sarana lainnya. Penggunaan media ini dimaksudkan efisiensi pencapaian komunikan dalam jumlah banyak. Dan iklan termasuk didalamnya. <br />
Iklan disampaikan melalui dua saluran media yaitu media cetak dan media elektronik. Sebuah iklan yang terdiri dari serangkaian gambar dan suara mengandung pesan yang ingin disampaikan melalui simbol ,tanda, atau lambang . Lambang dalam iklan terdiri dari dua jenis yaitu lambang verbal (bahasa) dan lambang non verbal ( bentuk dan warna yang disajikan) yang meniru rupa atas bentuk realitas (ikon).<br />
Iklan mempunyai tiga elemen tanda, yaitu gambar objek atau produk yang diiklankan (object), gambar benda-benda disekitar objek yang memberikan konteks pada objek tersebut (context) serta tulisan atau teks (text) yang memberikan keterangan tertulis. Ketiga elemen ini saling mengisi dan menciptakan ide, gagasan, konsep atau makna iklan. Iklan juga mempunyai makna berdasarkan apa yang nampak (denotatif) dan makna yang lebih mendalam berhubungan dengan ideologi dan budaya.<br />
C.3. Daya Tarik Pesan<br />
Iklan harus memiliki daya tarik agar pesan yang disampaikan mempunyai dampak. Untuk itu iklan harus kreatif, inovatif dan estetis sehingga akan senantisa diingat dan dikenang dibandingkan dengan iklan-iklan yang lain. Agar iklan memiliki daya tarik maka dapat menggunakan sarana humor, selebriti, tempat/lokasi, fakta yang muncul , spiritual atau daya tarik emosional. Semua daya tarik diatas bisa berdiri sendiri atau merupakan kombinasi semuanya.<br />
C.4. Makna dalam iklan<br />
Tampilan iklan dalam media di buat dalam usaha untuk menarik minat khalayak. Setiap yang ditampilkan dimaksudkan untuk memberi makna baik secara jelas (denotatif) atau secara samar (kononatif) atau perlu pendalaman lebih lanjut guna mendapatkan dampak positif. Dampak positif tersebut misalnya : terpuaskannya kebutuhan pelanggan, adanya kerjasama yang saling menguntungkan, rasa saling memiliki antara instansi dengan khalayaknya, inteegritas instansi dalam upaya menunjukan eksistensi dan kehormatan yang dimiliki.<br />
Makna denotasi dapat dikatakan sebagai makna yang sebenarnya sesuai dengan obyek atau citra tersebut, dan makna konotasi nengungkapkan makna yang tersembunyi baik lewat teks atau bentuk iklan secara keseluruhan. Citra yang ada ini dapat berwujud fasilitas yang dimiliki, kemudahan akses pelayanan, kesempurnaan paras, atau apapun yang dibutuhkan publik.<br />
Citra yang telah tercipta akan menjadi lebih baik tergantung pula pada pencitraan yang dilakukan lewat iklan dan kenyataan. Hanya publik yang menggunakan produk tersebut yang dapat menilai tentang citra yang telah dibangun lewat iklan ini apa benjadi lebih baik dengan beriklan atau sebaliknya.<br />
<br />
E. Penutup<br />
E.1 Kesimpulan<br />
Secara garis besar, kita dapat menciptakan citra atau meningkatkan citra lewat iklan baik menggunakan media cetak atau atau media elektronik tergantung pada pangsa pasar yang ingin dibidik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.<br />
Bagaimanpun juga iklan mampu memberi dampak secara ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan psikologi serta mempengaruhi persepsi, tingkah laku dan pemahaman sesorang terhadap perkembangan iklan dewasa ini.<br />
<br />
E.2 Saran<br />
Iklan merupakan produk manusia untuk itu diperlukan kearifan, sikap kritis dan selektif dalam menghadapi berbagai iklan yang ada ini mengingat iklan adalah suatu promosi yang dimaksudkan untuk mengenalkan, mempengaruhi perilaku sesorang untuk melakukan hal yang sama dengan iklan . Dan bagi biro iklan atau pembuat iklan dimohon untuk mengurangi muatan melebih-lebihkan produk yang dibuatnya walaupun tidak mengurangi unsur kreatifitas dan keindahan iklan sendiri. Juga pentingnya kualitas informasi dan penerapan sesuai dengan kode etik profesinya.Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-2744403859245186912010-02-08T20:23:00.000-08:002010-02-08T20:23:49.169-08:00MEMBANGUN CITRA DENGAN IKLAN<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 10" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 10" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cwidodo%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Tahoma;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;}
@font-face
{font-family:Candara;
panose-1:2 14 5 2 3 3 3 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750091 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:62679675;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1400255272 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="SV" style="font-family: Candara; font-size: 14pt;">MEMBANGUN CITRA DENGAN IKLAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="SV" style="font-family: Candara; font-size: 14pt;">Oleh : Maryani (Pranata Humas FISIP UNS)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">A. Pendahuluan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Iklan merupakan sebuah sarana untuk mempromosikan ba</span><span style="font-family: Candara;">rang atau jasa yang ingin ditawarkan, terutama kepada masyarakat. </span><span lang="FI" style="font-family: Candara;">Melalui sebuah iklan , sebuah produk dapat dikenal dan dicari oleh khalayak. </span><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Potensi iklan sangat besar dan luar biasa dalam upaya mempengaruhi, membentuk opini dan persepsi masyarakat. Kepercayaan akan suatu produk akan terbentuk melalui iklan dan dikatakan berhasil bila mampu mendorong konsumen untuk mamakai bahkan mendorong orang lain melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Salah satu media iklan yang sering dipakai adalah media cetak. Dalam iklam media cetak dapat digunakan sebagai salah satu upaya menciptakan kesadaran produk. Iklan ini dapat menjangkau sasaran lebih fokus. Khalayaknya dapat dipilih, dan dipilah menurut segmentasi produk dan target pasarnya. Sebagai media yang paling awal, media cetak tidak ketinggalan jaman. Media ini mampu bertahan dan mempunyai pasar tersendiri. Walau jika dibandingkan media lain seperti televisi, radio dan internet saat ini yang mempunyai sensasinya luar biasa, media cetak ini mampu mendorong publiknya mencari toko atau alamat yang ditampilkan dan melakukan sesuai dengan yang diinginkannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Pada dasarnya setiap iklan akan senantiasa dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan obyek yang sebelumnya diakui mempunyai kelebihan dan diakui banyak orang misalnya bunga, wanita, atau warna yang dibuat kontras sehingga menimbulkan rasa penasaran yang berujung pada rasa simpati dan empati yang mendalam.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Obyek dalam suatu iklan mencerminkan isi atau pesan yang ingin disampaikan oleh produsen ini terhadap pangsa pasar yang dibidiknya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Selain itu, iklan juga mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi pikiran khalayak sehingga muncul pencitraan dalam iklan itu sendiri. Misalnya pada iklan pencerah wajah atau makanan yang dianggap sangat penting bagi manusia. Pencitraan yang terjadi akibat kedua iklan tersebut menyebabkan adanya keresahan pada sebagian orang yang merasa belum memakai produk tersebut akan mempunyai keinginan tersebut mengikuti atau menggunakan produk yang telah diiklankan ini. Hal ini bisa dilatar belakangi karena tuntuan budaya , gaya hidup dan rasa gengsi bila tidak menggunakan produk yang diiklankan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Cara pengemasan yang menarik walaupun sebenarnya ada rekayasa dalam proses kreatifnya menimbulkan kesan dan daya tarik tersendiri terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Penciptaan kesan dapat menjadi identitas dari kualitas dan kemewahan barang itu sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Iklan benar-benar memiliki kekuatan untuk membangkitkan rangsangan yang tidak disadari manusia. Masyarakatpun sering tidak menyadari saat mereka telah membeli citra dan gaya hidup yang telah iklan tawarkan. Penguatan karakter yang telah ada sebelum misalnya makanan enak adalah makan yang mengandung zat x, pria idaman adalah yang memiliki tubuh berotot, tinggi dan tegas, wanita menarik adalah semampai, lemah lembut, berambut panjang, berwajah putih dan masih banyak lagi lainnya , hal ini akan mempersempit pilihan-pilihan yang dihadirkan dalam iklan-iklan lainnya dan menamkan sesuatu yang baru tentang pemahaman yang telah bergeser secara mendasar dan lebih sempit.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">B. Rumusan Masalah <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">a. Seberapa jauh iklan mampu membangun suatu citra?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">b. makna apa yang bisa tersampaikan oleh sebuah iklan?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">C. Pembahasan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Simbolisasi iklan yang ada telah mempersempit makna gaya hidup yang sangat luas. Pencitraan yang dilakukan oleh iklan hanya pada konsep fisik saja. Sehingga banyak masyarakat yang berusaha bersikap, berbuat atau melakukan yang sama dengan iklan yang telah dilihatnya. Iklan di media merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk menciptakan kesadaran terhadap produk tertentu. Iklan menggambarkan obyek dengan penuh pesona.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Candara;">Media merupakan suatu forum guna menampilkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan masyarakat. Media juga berperan sebagai pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian seni , simbol tapi juga pengembangan mode, gaya hidup dan norma. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Candara;">Media juga mempunyai kekuatan dan merupakan suatu ”senjata” yang efektif dalam menarik perhatian umum secara langsung, membujuk opini, mempengaruhi perilaku dan membangun kepercayaan publik. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="font-family: Candara;">Dalam menjalankan fungsinya kepada publik, media menyebarkan pengaruh dan mempengaruhi masyarakat, tempat bertukar pikiran, dan sarana memperoleh informasi apa saja yang sesuai dengan jenis media itu sendiri. Masyarakat tidak berubah dengan sendirinya, perubahan sosial yang terjadi bisa dipercepat dengan adanya media sebagai sarana dan salurannya menyampaikan informasi , gagasan dan ide masyarakat lainnya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Pada media cetak, pesan visual yang disampaikan bersifat statis, terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto. Keuntungannya pada media cetak ini informasi yang disampaikan dapat disimpan dan bertahan lebih lama. Berbeda dengan media elektronik, kelebihannya mampu menghasilkan suara dan gambar namun bergerak namun dalam penyajiannya sangat terbatas dan mudah usang bila iklan produk yang sama diulang-ulang tidak diganti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Dalam membangun sebuah citra, kita dapat memilih apakah media cetak atau elektronik yang kita inginkan tergantung pada tujuan iklan dan tentu budget/ anggaran yang tersedia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<span lang="SV" style="font-family: Candara;">C.1. Menyiapkan iklan yang menarik<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Ada beberapa hal yang harus kita fikirkan terlebih dahulu sebelum kita menentukan media pa yang akan kita gunakan, apa media cetak atau elektronik. Hal ini penting karena ada beberapa hal yang memang berbeda bila kita menggunakan media yang berbeda pula. Bila dengan media elektronik, mungkin kita memerlukan model iklan beserta seluruh event organizernya serta yang pasti budget yang lebih banyak jika dibanding dengan media cetak untuk itu yang perlu dipersiapkan adalah : <o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">media apa yang akan digunakan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Judul. Judul berfungsi untuk menarik perhatian awal konsumen. Judul hendaknya ringkas dan mengandung isi pesan sehingga ada daya tarik bagi yang melihatnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Naskah. Naskah berfungsi untuk menjelaskan produk atau jasa yang ingin ditawarkan sehingga mengarahkan pada konsumennya untuk berpikir, bersikap bahkan bertindak sesuai dengan pesan naskah yang disampaikan. Naskah ini berisi tentang keistimewaan produk atau jasa yang diiklankan dibanding dengan produk atau jasa lainnya, sehingga diperlukan kreativitas yang tinggi .<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Ilustrasi. Ilustrasi bisa berupa foto, warna, diagram, peta, grafik dan tanda-tanda lain yang dapat mengungkapkan lebih cepat maksud dan tujuan yang ingin dicapai dibandingkan dengan menggunakan teks. Ilustrasi ini berfungsi untuk menarik perhatian dengan menonjolkan keistimewaan produk dan jasa yang menjelaskan pernyataan yang bersifat khas dan mendukung judul sehingga merangsang minat konsumen untuk membaca, atau bahkan menggunakan produk yang ditawarkan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Durasi dan waktu yang diperlukan bila menggunakan media elektronik. Waktu yang singkat bukan berarti lebih buruk tapi melihat segmen pasar yang diinginkan siapa yang ingin dibidik waktu itulah ditayangkan dalam durasi singkat tapi pesan yang ingin disampaikan dapat diterima.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">logo dan merek dagang, ini berfungsi sebagai pembeda antara satu produk dan produk lain juga memberikan kekhasan tersendiri pada produk yang sama dengan produsen yang berbeda.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Warna, warna selain dimaksudkan untuk menarik perhatian juga dapat memberikan suasana yang berbeda yang dapat merangsang psikologis seseorang sesuai dengan yang diingainkan.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">C.2. Iklan sebagai proses komunikasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses pemyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Prosesnya sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu proses komunikasi primer dan proses komunikasi sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang itu misalnya bahasa, gambar, warna dan lain sebagainya yang intinya dapat menghubungkan antara komunikator dan komunikannya. Sedangkan komunikasi sekunder adalah yaitu proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua , misalnya melalui surat kabar, radio, lelevisi dan internet atau sarana lainnya. Penggunaan media ini dimaksudkan efisiensi pencapaian komunikan dalam jumlah banyak. Dan iklan termasuk didalamnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Iklan disampaikan melalui dua saluran media yaitu media cetak dan media elektronik. Sebuah iklan yang terdiri dari serangkaian gambar dan suara mengandung pesan yang ingin disampaikan melalui simbol ,tanda, atau lambang . Lambang dalam iklan terdiri dari dua jenis yaitu lambang verbal (bahasa) dan lambang non verbal ( bentuk dan warna yang disajikan) yang meniru rupa atas bentuk realitas (ikon).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Iklan mempunyai tiga elemen tanda, yaitu gambar objek atau produk yang diiklankan (object), gambar benda-benda disekitar objek yang memberikan konteks pada objek tersebut (context) serta tulisan atau teks (text) yang memberikan keterangan tertulis. Ketiga elemen ini saling mengisi dan menciptakan ide, gagasan, konsep atau makna iklan. Iklan juga mempunyai makna berdasarkan apa yang nampak (denotatif) dan makna yang lebih mendalam berhubungan dengan ideologi dan budaya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">C.3. Daya Tarik Pesan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Iklan harus memiliki daya tarik agar pesan yang disampaikan mempunyai dampak. Untuk itu iklan harus kreatif, inovatif dan estetis sehingga akan senantisa diingat dan dikenang dibandingkan dengan iklan-iklan yang lain. Agar iklan memiliki daya tarik maka dapat menggunakan sarana humor, selebriti, tempat/lokasi, fakta yang muncul , spiritual atau daya tarik emosional. Semua daya tarik diatas bisa berdiri sendiri atau merupakan kombinasi semuanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">C.4. Makna dalam iklan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Tampilan iklan dalam media di buat dalam usaha untuk menarik minat khalayak. Setiap yang ditampilkan dimaksudkan untuk memberi makna baik secara jelas (denotatif) atau secara samar (kononatif) atau perlu pendalaman lebih lanjut guna mendapatkan dampak positif. Dampak positif tersebut misalnya : terpuaskannya kebutuhan pelanggan, adanya kerjasama yang saling menguntungkan, rasa saling memiliki antara instansi dengan khalayaknya, inteegritas instansi dalam upaya menunjukan eksistensi dan kehormatan yang dimiliki.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Makna denotasi dapat dikatakan sebagai makna yang sebenarnya sesuai dengan obyek atau citra tersebut, dan makna konotasi nengungkapkan makna yang tersembunyi baik lewat teks atau bentuk iklan secara keseluruhan. Citra yang ada ini dapat berwujud fasilitas yang dimiliki, kemudahan akses pelayanan, kesempurnaan paras, atau apapun yang dibutuhkan publik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Citra yang telah tercipta akan menjadi lebih baik tergantung pula pada pencitraan yang dilakukan lewat iklan dan kenyataan. Hanya publik yang menggunakan produk tersebut yang dapat menilai tentang citra yang telah dibangun lewat iklan ini apa benjadi lebih baik dengan beriklan atau sebaliknya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">E. Penutup<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">E.1 Kesimpulan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Secara garis besar, kita dapat menciptakan citra atau meningkatkan citra lewat iklan baik menggunakan media cetak atau atau media elektronik tergantung pada pangsa pasar yang ingin dibidik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;"> Bagaimanpun juga iklan mampu memberi dampak secara ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan psikologi serta mempengaruhi persepsi, tingkah laku dan pemahaman sesorang terhadap perkembangan iklan dewasa ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">E.2 Saran<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: Candara;">Iklan merupakan produk manusia untuk itu diperlukan kearifan, sikap kritis dan selektif dalam menghadapi berbagai iklan yang ada ini mengingat iklan adalah suatu promosi yang dimaksudkan untuk mengenalkan, mempengaruhi perilaku sesorang untuk melakukan hal yang sama dengan iklan . Dan bagi biro iklan atau pembuat iklan dimohon untuk mengurangi muatan melebih-lebihkan produk yang dibuatnya walaupun tidak mengurangi unsur kreatifitas dan keindahan iklan sendiri. Juga pentingnya kualitas informasi dan penerapan sesuai dengan kode etik profesinya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-39151220957238122712009-12-15T23:58:00.000-08:002009-12-15T23:58:48.066-08:00wanita, wanita dan wanitawanita kau tercipta begitu indah..........<br />
begitu menggoda......<br />
derajatmu akan tinggi bila kau mampu membawa dirimu dan orang-orang disekitarmu<br />
menjadi bermanfaat dan berwarna.<br />
Derajatmu tergantung dirimu ...... pandailah kau membawa diri......<br />
Wanita, wanita.........<br />
selain kau untuk dirimu sendiri ..........<br />
kau juga untuk orang lain....... untuk pasanganmu dan juga penerusmu......<br />
wanita......<br />
jangan kau jadikan dunia ini suram,<br />
senyum manismu membuat semua bahagia....<br />
tangisanmu membuat semua merana......<br />
tapi bukan itu yang ku harapkan<br />
dunia berubah<br />
dunia ingin kau bangkit dan memperjuangkan apa yang seharusnya......<br />
tapi jangan tinggalkan kodratmu disana<br />
kau perkasa diluar tapi tak akan berguna jika kau rapuh didalamnya...<br />
kuingin kau maju satu langkah, raih semua asa yang ada.....<br />
wanita, wanita......Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-65470700106519348452009-12-13T22:09:00.000-08:002009-12-13T22:09:19.970-08:00Mengikuti Bedah Buku<div style="text-align: justify;">Hari ini Kamis, 14 Desember 2009, FISIP UNS menyelenggarakan acara Bedah Buku dengan menghadirkan dua narasumber yaitu DR. Mahendra Wijaya, M.S, dan Sri Hartjarjo, S.Sos, Ph.D, dengan dua judul buku yaitu<br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Melepas Jerat Kemiskinan Menggapai Kesejahteraan Sosial (2009) karya Sunit Agus Tri Cahyono dan<br />
</div><div style="text-align: justify;">2. How to Build a Digital Library, by Ian H Witten (et all)<br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana umumnya seorang manusia yang tak akan pernah merasa puas dengan apa yang ada saat ini, ia akan senantiasa belajar baik dengan jalan formal atau informal dengan belajar seseorang akan terasah cara pandang dan berfikir serta dapat memanfaatkan peluang yang ada, dari tempat yang tak pernah ia duga sebelumnya.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana suatu pelajaran yang baik maka belajar itu diibaratkan u sejak lahir hingga mati atau carilah ilmu walaupun sampai negeri China. Mengapa harus ke China karena saat itu di negeri tersebut sudah mencapai peradaban yang lebih baik dibandingkan negara lain.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Salah satu sarana yang dapat diusahan antara lain dengan membaca lewat buku.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagi orang yang senang tentang hal-hal baru ia akan senantiasa haus informasi, karena secara langsung atau tidak membuat seseorang itu akan lebih dewasa dalam menghadapi kehidupan dimasa selanjutnya.<br />
</div><div style="text-align: justify;">orang yang dapat berpikir jernih dan bersikap dewasa akan lebih terhargai dibandingkan dengan dengan orang yang hanya sok tahu aja tanpa mengenal ilmu yang seharusnya.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan buku kita mendapatkan pengetahuan, sederet kegiatan yang akan memperkaya pengalaman dan pada akhirnya dapat menemukan konsep ilmu yang lebih menyenangkan dan bermanfaat.<br />
</div><div style="text-align: justify;">akhirnya, benang merah acara ini adalah dengan buku kita dapat mengambil manfaat dan dapat berfantasi dan berimaginasi sesuai dengan tingkat diri seseorang itu sendiri. Selain itu sebenarnya kita tak pernah kehabisan informasi tapi bagaimana kita dapat memanaj sehingga informasi itu tidak mandeg sebagai data saja. <br />
</div>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-47403814622389577292009-12-10T17:28:00.000-08:002009-12-10T17:28:20.919-08:00Mengisi Liburan yang Bermanfaat<div style="text-align: justify;">Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari kadang ada rasa jenuh yang mendera, hal ini tidak hanya terjadi pada orang kaya, berpangkat , punya jabatan tetapi juga mendera orang biasa. Kejenuhan itu dapat muncul saat orang tersebut tidak dapat menikmati apa yang saat itu dilaksanakan, yang ada hanya melaksanakan sesuai dengan pekerjaannya saja.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya bila kita bisa mewarnai rutinitas dengan sesuatu yang berbeda pada setiap harinya akan membuat setiap hari itu terasa berbeda dan tidak membosankan. Misalnya bila hari ini kita hanya bangun tidur terus beres-beres pekerjaan rumah, sekali kali tengok atau jalan-jalan sebentar disekitar rumah, berkebun atau belanja ke warung sekitar yang sebelumnya tidak pernah kita lakukan.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Seseorang yang dapat memanfaatkan waktu walaupun sebenar setiap orang memiliki waktu yang sama selama 24 Jam namun bila pandai mengadakan manajemen waktu yang berbeda akan terasa pula warna hidup tiap harinya. Selain itu orang yang berani mencoba dan mengambil tantangan juga akan mempunyai keteguhan jiwa pula dalam menghadapi cobaan, godaan, rintangan berikutnya.........<br />
</div><div style="text-align: justify;">mari mencoba......<br />
</div>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-61010288713895048002009-12-09T19:22:00.000-08:002009-12-09T20:02:09.366-08:00Menikmati Nikmat Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa<div style="text-align: justify;"><span style="font-family:arial;">Dalam dunia ini banyak kenikmatan yang telah Tuhan berikan baik kita sadari atau tidak, secara langsung atau yang tak pernah kita sadari, meyakini bahwa semua itu nikmat yang diberikan atau karena kepongahan kita tidak mengakui terhadap semua yang telah kita terima ini.</span>
<span style="font-family:arial;">Hidup diibaratkan sebagai perjuangan dimana dalam kita mewarnainya ada yang lurus, ada yang belok-belok atau kadang menghadapi menghadapi kerikil tajam dan terjerembab dalam lubang jurang yang dalam tak pernah kita fikirkan sebelumnya.</span>
<span style="font-family:arial;">Garis hidup dan kekuatan dalam menghadapi cobaan, godaan, gangguan akan senantiasa menjadi sandaran dalam terus menapaki jalan hidup ini. Banyak orang yang sanggup mencapai kesuksesan tapi tak jarang pula, ada sebagian yang lain tak mampu dan sanggup menjalani hidup ini, hingga pada akhirnya mengambil jalan yang tidak semestinya ........ naudzubillahi min dzalik......... Sebagai manusia kita tentu tak akan mau menjalani hal yang demikian.</span>
<span style="font-family:arial;">Nikmat Alloh sangat banyak, kita syukuri apa yang ada kita ikhtiyar untuk yang belum ada harus qonaah menerima semua takdirnya...... siapkah kita??????</span>
<span style="font-family:arial;">Dalam kandungan ibu, kita disayang, kita dilahirkan dengan suatu perjuangan, kecil kita disusui. diajarkan sesuatu yang kita tak pernah mengetahui sebelumnya, hingga saatnya kita mampu dan harus mandiri.</span>
</div><span style="font-family:arial;">Ya Alloh..... begitu besar nikmat yang telah Kau berikan selama ini, semoga aku senantiasa menjadi hambamu yang mensyukuri nikmat-nikmat-Mu amin.........</span>
<div style="text-align: justify;">
</div><span style="font-family:arial;">
</span>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4712162996126291293.post-61476392485976596632009-12-09T17:20:00.000-08:002009-12-09T17:33:40.029-08:00Mengapa????<span style="font-family: arial;">mengapa? sebuah tanya dimana kadang kita memandang dan memerlukan jawaban yang komplit dan diharapkan memuaskan. Hal ini terjadi karena ada pergolakan batin yang lama terpendam dan mencapai puncaknya hingga memerlukan jawaban yang pasti. Adanya ketidakadilan, ketidaktransparan ditengarai menjadi penyebab mengapa seseorang menyampaikan pertanyaan mengapa.
Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan ya atau tidak, perlu jawaban panjang tapi jelas sehingga orang yang bertanya akan merasa terpuaskan.
kuharap jawaban dari orang yang yang bertanya mengapa dapat terjawab, tapi ingat kita manusia belum tentu keinginan kita ini dapat terpenuhi semuanya ok coy....
</span>Punya Maryani UNShttp://www.blogger.com/profile/17842329710478174441noreply@blogger.com0